Bisnis.com, JAKARTA - Kabar tenaga kerja asing (TKA) asal China menguliti bahkan memakan buaya Muara di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) viral di media sosial. Pakar Telematika Roy Suryo mengutuk tindakan biadab TKA China tersebut.
Dikutip dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2, mantan anggota DPR RI tersebut mengatakan dirinya sudah menyarankan agar pemerintah menyetop masuknya TKA China, apapun alasannya.
"Dari dulu saya bilang apa? Stop TKA China ! Karena ini bukan lagi "terwelu" tetapi BIADAB. Kabar TKA2 China membantai buaya di kawasan pabrik PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kec Morosi Kab Konawe, SulTra sungguh tdk bisa ditolelir. Siapa Biang Kerok dibalik ini semua? AMBYAR," tulis @KRMTRoySuryo2 seperti dikutip, Jumat (27/8/2021).
Dari dulu saya bilang apa? Stop TKA China !
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) August 26, 2021
Karena ini bukan lagi "terwelu" tetapi BIADAB,
Kabar TKA2 China membantai buaya di kawasan pabrik PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kec Morosi Kab Konawe, SulTra sungguh tdk bisa ditolelir.
Siapa Biang Kerok dibalik ini semua?
AMBYAR https://t.co/kjAvUcboRW pic.twitter.com/CoDFdGPofD
Roy Suryo mengatakan dengan tegas bahwa adanya TKA China yang mencincang bahkan memakan seekor buaya di Konawe merupakan tindakan biadab.
Selain itu, dia melayangkan kritik terhadap TKA yang bisa berbuat macam-macam ketika bekerja di Indonesia.
"TKI saja susah mencari2 kerja di tanah sendiri, sampai harus ikut Kursus/Kartu macam2, ini TKA [yg katanya] Tenaga Ahli nggak ngerti Aturan. AMBYAR," ucap Roy Suryo.
Sebelumnya, beredar foto dan video penemuan buaya di kawasan industri pertambangan nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, kemudian viral dijagad maya, Rabu (25/8).
Dalam video itu, terlihat seekor buaya yang sudah terikat menjadi tontonan para pekerja tambang. Beberapa foto berseliweran di sosial media baik Facebook dan grup WhatsApp memperlihatkan sejumlah pekerja membunuh dan menguliti buaya tersebut.
Sampai saat ini, belum ada informasi lengkap terkait penemuan buaya yang sudah dimakan oleh TKA China. Pihak BKSDA Sultra masih melakukan penyelidikan terkait penemuan buaya tersebut.