Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kemaritiman dan Investasi meminta aktivis HAM Haris Azhar dan Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti mengklarifikasi tudingan mereka terkait keterlibatan Luhut Pandjaitan pada bisnis tambang di Papua.
Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi menepis tudingan soal keterlibatan Luhut atau PT Toba Sejahtera melakukan bisnis tambang di Papua.
"Kami mohon keduanya dapat segera memberikan klarifikasi dan bukti karena hal tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta," kata Jodi, Selasa (24/8/2021).
Dia mengatakan video percakapan tersebut bisa menimbulkan fitnah. Apalagi konten itu sudah menyebarluas di publik.
Menurutnya, kampanye tersebut mirip dengan pernyataan Djoko Edhie mengenai kepemilikan saham 51 persen Luhut di PT Zirex. Pernyataan itu kata dia juga disebarkan oleh Politisi Gerindra Fadli Zon.
Di samping itu, pihaknya memohon aparat penegak hukum mengambil langkah antisipatif dan responsif agar tindakan serupa tidak terjadi berulangkali.
Jodi mengatakan demokrasi di Indonesia harus dijaga dengan melindunginya dari abuse pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang sangat mudah melemparkan isu dan fitnah untuk kepentingan tertentu.
"Supaya tidak dibilang kita sewenang-wenang, atau dibilang antikritik atau upaya pembungkaman, maka kami tunggu penjelasannya sesegera mungkin. Perlu diingat bahwa kritik dan fitnah adalah dua hal yang berbeda," ujarnya.
Adapun, percakapan antara Haris Azhar dan Fatia berlangsung dalam sebuah diskusi virtual yang ditayangkan di kanal Youtube Haris Azhar dengan tema "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! #Ngehantam".
Dalam diskusi tersebut Fatia menyebutkan bahwa ada keterlibatan PT Toba Sejahtera dalam bisnis tambang di Papua. Salah satu pemilik saham di perusahaan itu adalah Luhut Pandjaitan.
"Kita tahu juga Toba Sejahtera ini juga dimiliki sahamnya oleh salah satu pejabat kita namanya adalah Luhut Binsar Pandjaitan. Jadi Luhut bisa dibilang bermain di dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini," katanya.