Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia menurun drastis dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan Retno saat konferensi pers virtual usai kedatangan 2,5 juta dosis vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca pada Kamis (19/8/2021).
Dia mengatakan penyebaran virus saat ini terjadi lebih cepat, di mana dunia hanya memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk mencatatkan 100 juta kasus. Bahkan, Dirjen WHO telah memperkirakan jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan, jika melihat tren yang naik saat ini.
Sementara kawasan Asean mengalami penurunan sebesar 0,4 persen. Namun, beberapa negara di Asia Tenggara mengalami kenaikan signifikan seperti Brunei naik 304 persen, Filipina 41 persen, Vietnam 12 persen dan Thailand 6 persen.
"Kita di Indonesia, alhamdulillah di periode tersebut dapat kembali menekan kasus yaitu sebesar 22 persen," ungkapnya .
Beberapa kawasan lainnya tengah mengalami kenaikan kasus mingguan di antaranya Amerika Utara 12 persen, Eropa 3 persen, dan Oceania 24 persen.
Baca Juga
Untuk itu, sejumlah negara merespons tren kenaikan kasus ini dengan pembatasan mobilitas orang dan percepatan vaksinasi.
"Data dari berbagai negara menunjukkan mayoritas yang terinfeksi dan menjalani rawat inap adalah mereka yang belum divaksin," tuturnya.
Hal ini terlihat dari sejumlah studi yang dilakukan di luar negeri di antaranya adalah analisis oleh Kementerian Kesehatan Inggris yang menunjukkan bahwa vaksinasi dua dosis efektif dapat mencegah kemungkinan rawat inap dan kematian karena varian delta.
Data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS juga menunjukkan bahwa jumlah kematian di AS menurun sejak vaksinasi dimulai awal 2021.
Untuk itu, pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan diplomasin vaksin untuk memastikan keamanan pasokan vaksin bagi Indonesia dari semua jalur dengan segala mekanisme yang tersedia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia kembali kedatangan vaksin sebanyak 2,5 juta dosis pada Kamis. Kedatangan kali ini merupakan yang pertama kali untuk 1,5 juta vaksin yang dibeli dari Pzifer oleh pemerintah Indonesia. Sebagian lainnya merupakan vaksin AstraZeneca bantuan Belanda.