Bisnis.com, JAKARTA - Semua anggota parlemen Malaysia yang mendukung Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri negara berikutnya telah dipanggil raja pada Kamis (19/8/2021), menurut laporan media lokal.
Kantor berita Bernama melaporkan, bahwa para anggota parlemen (MP) yang menandatangani deklarasi dukungan (SD) untuk Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri diharapkan berada di Istana Nasional pada hari Kamis (19/8/2021) menjelang siang ini sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (19/8/2021).
Disebutkan bahwa pertemuan dengan Raja Yang Dipertuan Agung adalah untuk memverifikasi pendirian mereka. Sebanyak 114 anggota parlemen tersebut akan menandatangani pernyataan resmi untuk mendukung Ismail Sabri.
Menurut laporan media Star, anggota parlemen itu berasal dari koalisi Perikatan Nasional (PN) yang terdiri dari Gabungan Parti Sarawak, Partai Solidariti Tanah Airku (STAR) dari Sabah dan anggota independen yang mendukung Ismail Sabri untuk menjadi perdana menteri berikutnya.
Semua anggota parlemen telah menyerahkan deklarasi dukungan mereka ke istana yang menyatakan siapa yang mereka dukung sebagai pemimpin negara berikutnya, tulis Star.
Majelis Rendah saat ini memiliki 220 anggota parlemen dan dua kursi kosong. Dengan 114 anggota parlemen yang mendukung Ismail Sabri, yang berasal dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), maka dia akan mendapatkan dukungan mayoritas sederhana.
Baca Juga
Sebelumnya, Oh Ei Sun, seorang pengamat politik yang juga mitra senior dari Institut Urusan Internasional Singapura berpendapat, bahwa mereka yang menentang PN alias oposisi harus akan dipertimbangkan terlebih dahulu.
“Secara realistis, jika Anda memikirkannya, Mahathir Mohamad mungkin adalah orang terbaik karena dia memiliki tekad dan kemungkinan besar dia mampu memimpin mayoritas. Kandidat selanjutnya adalah Anwar Ibrahim dan Shafie Apdal.
Mahathir kini memimpin Partai Pejuang Tanah Air. Anwar yang memimpin Partai Keadilan Rakyat juga memimpin koalisi Pakatan Harapan, sementara Shafie memimpin Partai Warisan di negara bagian Sabah.
Sedangkan, Ahmad Fauzi Abdul Hamid, seorang profesor ilmu politik di Universiti Sains Malaysia mengatakan bahwa kandidat yang lebih baik adalah Tengku Razaleigh Hamzah mengingat pengalamannya di parlemen dan pemerintahan yang cukup lama.