Bisnis.com, JAKARTA--Yunani menghadapi bencana alam dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 586 kebakaran hutan menghanguskan "semua sudut" negara itu, kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dalam pidato yang disiarkan televisi tadi malam.
Negara Mediterania itu sedang mengalami salah satu gelombang panas terburuk dalam beberapa dekade dan petugas pemadam kebakaran terus memerangi api di seluruh wilayah negara itu. Sedikitnya 63 kali evakuasi terorganisir telah terjadi dalam beberapa hari terakhir, kata Mitsotakis seperti dikutip CNN.com, Selasa (10/8/2021).
Dia juga meminta maaf "atas segala kelemahan" pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan, yang telah menghancurkan ratusan rumah dan memaksa orang untuk mengungsi dari puluhan desa selama seminggu terakhir.
"Hari-hari terakhir ini adalah yang paling sulit bagi negara kita dalam beberapa dekade," katanya, mengutip panas yang ekstrem dan bulan-bulan kekeringan sebagai masalah yang memperumit upaya pemadaman kebakaran.
Otoritas lingkungan telah memperingatkan bahwa negara-negara di Eropa Selatan itu sering mengalami kekeringan. Kondisi itu merupakan risiko terbesar dari dampak perubahan iklim di benua itu.
"Jelas bahwa krisis iklim memengaruhi seluruh planet ini," kata Mitsotakis.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan segala sesuatu yang mungkin secara manusiawi. Akan tetapi dalam banyak kasus kemampuan negara itu tampaknya tidak cukup dalam pertempuran yang tidak setara dengan alam.
Laporan mutakhir dari Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan bahwa "tidak diragukan lagi" bahwa manusia telah menyebabkan krisis iklim. Disebutkan bahwa "perubahan yang meluas dan cepat" telah terjadi dan beberapa di antaranya tidak akan berubaah lagi.