Bisnis.com, JAKARTA — Sejak pertengahan Juli 2021, angka kematian akibat Covid-19 lebih dari 1.000 orang per hari.
Berdasarkan keterangan resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (10/8/2021), penyebabnya antara lain adalah pasien Covid-19 yang datang ke rumah sakit telah bergejala berat atau kritis. Diketahui, pasien melakukan isolasi mandiri tanpa pemantauan tenaga kesehatan, sehingga terlambat mendapat penanganan medis. Selain itu juga ada situasi keterbatasan kapasitas tempat tidur rumah sakit dan oksigen.
Adapun saat ini strategi yang diambil pemerintah untuk menurunkan angka kematian akibat Covid-19 adalah melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19 dengan tes dan pelacakan kontak erat, membangun fasilitas isolasi terpusat, membagikan oximeter ke puskesmas untuk mempercepat rujukan ke rumah sakit, dan mengoptimalisasi layanan telemedicine.
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah mengedukasi masyarakat dan pasien isoman secara masif, serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Adapun per 9 Agustus 2021, kematian pasien Covid-19 tercatat 1.475 orang. Angka ini telah turun sekitar 27 persen dibandingkan dengan level tertinggi pada 27 Juli 2021, yakni 2.069 orang.
Sejak awal pandemi Covid-19, data menunjukan bahwa 46,6 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia berusia lebih dari 60 tahun. Sebanyak 36,8 persen lainnya berusia 46–59 tahun. Sisanya berada pada rentang usia 0–45 tahun.
Selanjutnya penyakit penyerta atau komorbid yang paling banyak dimiliki pasien Covid-19 meninggal dunia adalah diabetes melitus, yakni sebanyak 10,1 persen. Kemudian hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal, masing-masing, sebanyak 9,6 persen, 5,1 persen, dan 2,1 persen.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua