Bisnis.com, JAKARTA - China meminta Amerika Serikat (AS) untuk menghormati kedaulatan China dan berhenti mencampuri urusan Hong Kong, sebagai tanggapan atas langkah Presiden Joe Biden untuk menawarkan tempat perlindungan sementara bagi beberapa penduduk kota tersebut.
Sebuah memo yang ditandatangani oleh presiden AS pada 5 Agustus 2021 menunjukkan campur tangan besar-besaran di Hong Kong dan urusan dalam negeri China, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg.
Langkah AS akan memungkinkan penduduk Hong Kong di AS untuk tetap di negara itu selama 18 bulan. Ini adalah kebijakan yang terbaru dari serangkaian tindakan yang diambil pemerintahan Biden untuk menanggapi apa yang dikatakannya sebagai tindakan keras China terhadap demokrasi dan supremasi hukum di bekas jajahan Inggris itu.
Baca Juga
“Selama setahun terakhir, China melanjutkan serangannya terhadap daerah otonomi Hong Kong, merusak proses dan institusi demokrasi yang tersisa selain memberlakukan batasan pada kebebasan akademik dan menindak kebebasan pers,” kata Biden seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (6/8/2021).
"Amerika Serikat tidak akan goyah dalam mendukung orang-orang di Hong Kong," tambah Biden. Belum jelas secara pasti berapa banyak orang yang akan terpengaruh oleh langkah itu, tetapi sebagian besar penduduk Hong Kong yang saat ini berada di Amerika Serikat diperkirakan memenuhi syarat untuk mendapatkan perlindungan, menurut seorang pejabat senior administrasi.