Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengungkapkan kekhawatiran mendalam terhadap meningkatnya aktivitas persenjataan nuklir China dalam pertemuan dengan Asean pada Jumat (6/8/2021).
Melansir Bloomberg pada Sabtu (7/8/2021), melalui juru bicara Ned Price, Blinken mengatakan China tengah meningkatkan kemampuan nuklirnya. Dia menyebut hal tersebut sebagai penyimpangan dari strategi nuklir berdasarkan pencegahan minimum yang umurnya sudah puluhan tahun.
Blinken menyeru kepada China agar mematuhi kewajibannya di bawah hukum laut internasional dan menghentikan aksi provokatif di Laut China Selatan. Seperti yang seringkali disampaikan, Blinken kembali menyinggung soal keprihatinan AS terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Tibet, Hong Kong, dan Xinjiang.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengajak Asean untuk menegakkan multilateralisme, menjaga perdamaian, dan stabilitas regional dalam menghadapi pandemi virus corona.
Tanpa menyebut secara langsung, Wang juga mengajak agar setiap bangsa tidak mencampuri urusan internalnya masing-masing. Dia menambahkan bahwa negara Asia telah dirundung oleh bangsa lain di masa lalu dan tidak membutuhkan “guru” atau “penyelamat.”
Seperti diketahui, Amerika Serikat tengah melakukan pendekatan dengan negara-negara Asia untuk melawan China melalui kebijakan luar negerinya. Dalam kunjungannya ke India pada Juli, Blinken memperingatkan tentang adanya ancaman demokrasi dan mendorong kekuatan the Quad (AS, India, Jepang, dan Australia).
Baca Juga
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga belum lama ini melakukan kunjungan ke sejumlah negara Asia Tenggara yakni Singapura, Vietnam dan Filipina.
Blinken juga mengulangi seruan AS untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan mendesak pemerintah Myanmar untuk mengakhiri kekerasan dan kembali ke pemerintahan yang demokratis, menurut pernyataan juru bicara.