Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Staf Positif Covid-19, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Tidak Isolasi Mandiri

Staf yang menemani Johnson ke akademi polisi dan bepergian dengannya dalam satu pesawat dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dari Parlemen di London, Inggris, pada Rabu (30/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Boris Johnson tidak perlu menjalani isolasi mandiri (isoman), meskipun seorang staf yang ikut bepergian ke Skotlandia dengannya dinyatakan positif Covid-19, kata kantor Perdana Menteri Inggris tersebut.

Johnson mengunjungi akademi polisi di Fife pada Rabu (4/8/2021), dan pembangkit listrik tenaga angin di Aberdeenshire pada Kamis (5/8/2021). Kedua tempat itu berada di Skotlandia.

Media lokal memberitakan, staf yang menemani Johnson ke akademi polisi dan bepergian dengannya dalam satu pesawat dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

"Perdana Menteri secara rutin mengunjungi komunitas di seluruh Inggris Raya dan semua aspek kunjungan dilakukan sesuai pedoman Covid-19," kata juru bicara Downing Street, sebutan bagi kantor PM Inggris.

"Perdana Menteri tidak melakukan kontak dekat dengan siapa pun yang dinyatakan positif."

Bulan lalu, Johnson dan menteri keuangan Rishi Sunak sama-sama menjalani isolasi mandiri sesuai pedoman nasional setelah kontak dekat dengan menteri kesehatan yang positif.

Semula mereka berencana mengikuti skema percontohan yang memungkinkan kontak dekat seperti mereka tetap bisa bekerja asal menjalani tes setiap hari. Namun, rencana itu dikritik keras.

Menanggapi pernyataan Downing Street, Anneliese Dodds, ketua Partai Buruh dari kubu oposisi, mengatakan Boris Johnson tidak belajar dari kejadian sebelumnya.

Dia menyebut, Johnson mencari alasan untuk tidak mengikuti aturan, sementara orang lain harus mematuhi aturan tersebut.

"(Anggota-anggota Partai) Konservatif senior benar-benar menganggap masyarakat bodoh," kata Dodds.

Dia menambahkan, bahwa pernyataan itu menjadi bukti baru bahwa aturan bagi mereka berbeda dengan aturan bagi orang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper