Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES FILIPINA 2022: Kemungkinan Duterte Calon Wakil Presiden Semakin Kuat

Minat Duterte terhadap kursi wakil presiden telah terlihat pada saat memberikan keterangan setelah rapat majelis partai pada Juli.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat memegang sebotol vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac, vaksin COVID-19 pertama yang tiba di negara itu, di Pangkalan Udara Villamor, Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, Minggu (28/2/2021)./Antara/Reuters-Eloisa Lopez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat memegang sebotol vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac, vaksin COVID-19 pertama yang tiba di negara itu, di Pangkalan Udara Villamor, Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, Minggu (28/2/2021)./Antara/Reuters-Eloisa Lopez

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan bakal maju sebagai wakil presiden mendampingi mantan ajudannya, Senator Christopher “Bong” Go pada pemilihan presiden pada tahun 2022.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (6/8/2021), Go menyerahkan pilihan ini kepada Duterte dan anak perempuannya, Sara, yang memimpin survei pilpres baru-baru ini.

"Saya tahu ini akan membawa kesinambungan nyata," kata Go dalam sebuah pernyataan Jumat (6/8/2021) Menjadikan Duterte sebagai pasangannya akan meningkatkan peluang Go untuk menang dan mempertahankan pengaruh Duterte di kursi pemerintahan.

Rappler melaporkan, Dewan eksekutif partai yang berkuasa PDP-Laban menominasikan Go sebagai calon presiden dan Duterte sebagai calon wakil presiden dalam pilpres 2022. Pencalonan akan dibahas pada konvensi partai pada bulan depan.

Go menghadapi persaingan ketat pada pilpres pada Mei tahun depan. Dia juga mengincar Sara Duterte dan mantan Senator Bongbong Marcos sebagai kandidat administrasi.

Sementara itu, Senator Manny Pacquiao, Wali Kota Manila Isko Moreno dan Wakil Presiden Leni Robredo juga termasuk di antara calon presiden yang potensial.

Minat Duterte terhadap kursi wakil presiden telah terlihat pada saat memberikan keterangan setelah rapat majelis partai pada Juli. Dia mengatakan dengan menjadi wakil presiden dapat membuatnya berlindung dari tuntutan hukum.

"Mereka terus mengancam saya dengan tuntutan hukum dan segalanya. Namun, hukum mengatakan, jika kamu adalah presiden [atau] wakil presiden, kamu punya kekebalan. Jadi saya akan maju sebagai wakil presiden," katanya.

Seperti diketahui, hukum di Filipina menyatakan bahwa seorang presiden hanya dapat menjabat satu periode selama 6 tahun. Keinginannya maju sebagai wapres memunculkan pertanyaan apakah ini dapat menentang hukum yang berlaku dan kemungkinan Duterte memanfaatkan ini agar bisa kebal dari tuntutan kriminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper