Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mendorong stabilitas regional di Laut China Selatan seiring dengan progres pada penyusunan Kode Perilaku (code of conduct).
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam pertemuan Asean - China dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
Indonesia menyambut baik progres negosiasi Kode Perilaku di Laut China Selatan (CoC), berupa penyelesaian bagian "Preamble".
"Indonesia juga dorong penyelesaian Code of Conduct yang efektif, substantif, dapat dijalankan dan sesuai hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," seperti dikutip dari akun Twitter Kementerian Luar Negeri pada Selasa (3/8/2021).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan menteri luar negeri Asean mengungkapkan keprihatinan atas situasi terakhir di Laut China Selatan.
Dia menyebutkan latihan militer dan aktivitas ilegal di kawasan tersebut termasuk penangkapan ikan ilegal berpotensi mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Baca Juga
"Negara Asean agar terus mendorong semua mitra dialog untuk dapat menahan diri dari tindakan yang dapat memicu tensi dan tetap menghormati UNCLOS 1982," katanya.
Dalam pertemuan Asean - China, Indonesia juga mendorong penanganan pandemi serta perdamaian dan stabiltas regional dalam hubungan kerja sama.
Indonesia juga mengingatkan agar Asean - China perlu memperhatikan penanganan Covid-19 dalam krisis ekonomi dan politik Myanmar, termasuk menjajaki vaccine dose-sharing melalui Pusat Koordinasi Asean untuk Bantuan Kemanusiaan dalam penanggulangan bencana (AHA Centre).
Pada Rabu, Asean telah menyelesaikan pertemuan dengan empat negara mitra, yaitu Korea Selatan, China, dan Jepang serta Asean Plus Three (ASEAN+3).
Rencananya, pada Rabu (4/8/2021), pertemuan akan dilanjutkan dengan agenda Asean Post Ministerial Conferences 10+1, dan beberapa mitra lainnya seperti Amerika Serikat, Australia, Rusia, dan Asia Timur. Rangkaian pertemuan akan berlangsung hingga 6 Agustus 2021.