Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah Nadiem Alokasi Rp10 Juta untuk Laptop Merah Putih Pelajar?

Proyek pengembangan laptop ini dilakukan oleh Kemendikbud-Ristek bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (10/3/2021). /Twitter @Kemdikbud_RI
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (10/3/2021). /Twitter @Kemdikbud_RI

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) telah mengalokasikan dana untuk membeli 240.000 laptop produk dalam negeri (PDN).

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bakal mengembangkan laptop Merah Putih buatan dalam negeri untuk memperkuat industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bidang pendidikan. Saat ini beberapa perguruan tinggi tengah bekerja sama dengan tim industri untuk membuat konsorsium yang dapat memproduksi tablet dan laptop.

Adapun Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan akan melakukan program digitalisasi sekolah dan bakal menggunakan produk dalam negeri tersebut mulai untuk semua jenjang sekolah, muali dari PAUD hingga SMA.

"Pada 2021 waktu pertama kali program [digitalisasi] ini berjalan, kita mengirimkan 190.000 laptop ke 12.000 sekolah dengan anggaran Rp1,3 triliun. 100 persen dari anggaran tersebut dibelanjakan untuk laptop PDN," kata Nadiem dalam konferensi pers, dikutip Jumat (30/7/2021).

Saat ini, ujar Nadiem, pemerintah juga telah mengalokasikan dana senilai Rp2,4 triliun untuk dana alokasi khusus pendidikan 2021 di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk pembelian 240.000 laptop.

Menurutnya digitalisasi melalui produk dalam negeri ini merupakan upaya memperbaiki pendidikan di Tanah Air. Kebutuhan digitalisasi di sekolah adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari sehingga keberadaan alat teknologi seperti laptop tersebut dapat memperkaya pembelajaran para siswa.

Dia menjelaskan proyek pengembangan laptop ini dilakukan oleh Kemendikbud-Ristek bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Lebih lanjut dikutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 5/2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021 serta lampiran X yang memuat mengenai spesifikasi laptop untuk program tersebut, dapat dirinci spesifikasi minimumnya sebagai berikut:

Memori = 4 GB DDR4
Monitor = 11 inch LED
Processor = Core 2, >1,1 GHz, Cache 1 M
Hard drive = 32 GB
USB Port = USB 3.0
Networking = WLAN Adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
Audio = Integrated
Daya = Maksimum 50 watt
Operating System = Chrome OS
Device management = Ready to activated Chrome Education upgrade
Garansi = 1 tahun

Bukan itu saja, Nadiem mengaku pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam program digitalisasi sekolah tersebut bukan hanya laptop tapi termasuk router, connector, printer, dan scanner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper