Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Obat Covid-19 Naik 12 Kali Lipat, Bagaimana Stoknya? Ini Kata Menkes

Sejak Juni sampai dengan saat ini kebutuhan obat terapi Covid-19 melonjak luar biasa yaitu naik hingga 12 kali lipat.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan obat-obatan untuk penanganan Covid-19.

Menkes menyebut sejak Juni sampai dengan saat ini kebutuhan obat terapi Covid-19 melonjak luar biasa yaitu naik hingga 12 kali lipat.

Dia berharap pada awal Agustus 2021 beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat misalnya Azithromycin, Oseltamivir, dan Favipiravir bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan.

Menkes mengungkapkan Aizthromycin sekarang stok nasionalnya 11,4 juta, lalu 20 pabrik lokal juga memproduksinya sehingga seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Namun, dia tidak memungkiri bahwa terjadi kendala distribusi dan kini terus diupayakan penyelesaiannya dengan pihak-pihak terkait di dalamnya.

Sementara itu, untuk stok nasional Favipiravir sekitar 6 juta dan dikabarkan ada beberapa produsen dalam negeri yang siap menaikkan stok produksinya, salah satunya Kimia Farma yang mampu memproduksi 2 juta sehari.

Menkes juga menyebutkan bahwa PT Dexa Medica juga akan impor 15 juta pada Agustus 2021. Selain itu, pihaknya juga akan mengimpor juga 9,2 juta tablet obat ini dari beberapa negara, termasuk ada pabrik baru yang akan memproduksi hingga 1 juta sehari.

“Fapiviravir ini akan mengganti Oseltamivir sebagai antivirus,” kata Menkes dalam keterangan pers yang ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).

Untuk obat tersebut diharapkan pada Agustus 2021, kapasitas produksi nasional mampu mencapai 2 - 4 juta tablet per hari.

Lalu untuk Oseltamivir, stok nasional mencapai 12 juta hingga bulan depan atau Agustus 2021.

Untuk memenuhi tingginya kebutuhan obat-obatan, Menkes mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan para pelaku industri farmasi untuk memperbesar kapasitas produksi termasuk mengimpor bahan baku obat hingga pendistribusiannya.

“Tapi memang dibutuhkan waktu antara empat sampai enam minggu agar kapasitas obat dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat sebanyak 12 kali lipat ini,” ungkap Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper