Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata KIPI Soal 36,4 Persen Target Vaksinasi Tak Bersedia Disuntik

Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga mengatakan sampai 20 Juli 2021, sudah lebih dari 58 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat.
Staf khusus Menteri bUMN Arya Sinulingga./Tangkap Layar
Staf khusus Menteri bUMN Arya Sinulingga./Tangkap Layar

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Survei Indonesia (LSI) dalam risetnya menemukan ada sekitar 80 persen warga yang belum divaksinasi. Dari angka tersebut sebanyak 63,6 persen dari orang yang belum divaksinasi menyatakan bersedia dan 36,4 persen menyatakan tidak bersedia.

Menurut riset LSI tersebut, orang yang tidak bersedia, setengahnya karena alasan vaksin Covid-19 takut dengan efek sampingnya.

Menanggapi temuan LSI, Koordinator Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga mengatakan sampai 20 Juli 2021, sudah lebih dari 58 juta dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat dan hingga saat ini belum ditemukan adanya efek samping berat yang dialami oleh penerima vaksin.

“Kan sudah jutaan orang yang divaksinasi, namun Komnas KIPI hingga saat ini belum melaporkan adanya penerima vaksin yang mengalami efek samping berat. Itu sudah menjadi bukti kuat bahwa vaksin Covid-19 aman,” jelas Arya, mengutip keterangan resmi KPCPEN, Rabu (21/7/2021).

Terpisah, Ketua Komnas PP Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari memastikan, tidak ada kasus fatal yang terkait langsung dengan vaksinasi.

Menurutnya, gejala pascavaksinasi merupakan reaksi alamiah tubuh dalam proses membentuk antibodi. Gejala yang kerap terjadi pasca vaksinasi seperti demam, mual, pusing, nyeri otot, ngantuk, kemerahan, hingga gatal.

"Tubuh memberikan respons, dia tergugah membentuk kekebalan," ujar Prof. Hindra.

Dia menyarankan, untuk mengantisipasi gejala tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksinasi.

"Pastikan dalam keadaan sehat dan bahagia," katanya.

Hindra menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, dan merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Kalau aman, pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional, dan itu dipantau dan dikaji setiap hari.

"Saat ini lebih baik divaksinasi daripada tidak dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia ketika kita akan divaksinasi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper