Bisnis.com, JAKARTA—Arab Saudi memastikan tidak ada kasus Covid-19 yang terdeteksi selama prosesi haji tahun ini yang sudah hampir berakhir, kata pejabat kesehatan Arab Saudi.
Pandemi virus Corona membuat calon jemaah haji tahun ini telah dikurangi menjadi 60.000 orang dari dalam negeri kerajaan tersebut.
Pejabat kementerian keamanan, kesehatan dan haji mengatakan pada konferensi pers di Mekah bahwa tindakan pencegahan terhadap Covid-19 telah dilaksanakan secara ketat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan belum ada kasus yang terdeteksi sebagaimana dikutip ArabNews.com, Senin (19/7/2021). Protokol kesehatan dan tindakan pencegahan, katanya, telah memastikan musim haji yang aman.
Tahap pertama protokol dimulai sebelum jemaah mulai tiba di Masjidil Haram di Makkah pada hari Sabtu untuk memulai prosesi haji.
“Pada fase ini, kami memastikan bahwa semua jemaah telah menerima vaksin yang diperlukan,” kata Al-Aly. Tahap kedua termasuk menanamkan kesadaran di kalangan jemaah dan memperkenalkan tindakan pencegahan.
Baca Juga
“Karena para jemaah berasal dari kebangsaan yang berbeda, kampanye kesadaran diluncurkan melalui berbagai bahasa,” katanya. Sedangkan pemandu kesehatan khusus menemani jemaah untuk memeriksa mereka dan memberikan saran.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Koltalal Al-Shalhoub mengatakan layanan keamanan pemerintah sedang menerapkan rencana pencegahan kesehatan di tempat-tempat suci.
“Petugas keamanan akan terus melakukan tugas mereka dan mencegah orang yang tidak berwenang memasuki tempat-tempat suci,” kata Al-Shalhoub. Mereka yang ditemukan melanggar aturan akan ditangkap dan dihukum, katanya.
Pada hari Minggu, jemaah melakukan kegiatan ibadah dan beristirahat di Mina menjelang perjalanan ke Arafah pada pagi ini untuk tahap puncak ibadah haji di Arafah.
Hisham bin Saeed, juru bicara Kementerian Haji dan Umrah, mengatakan tindakan pencegahan ketat juga diberlakukan untuk mengangkut jemaah, termasuk dari Mina ke Arafah antara pukul 5 pagi dan 8 pagi pada hari ini.
Sekitar 71 kamp telah disiapkan untuk menampung para jemaah di sana.
Al-Aly mengatakan ada 13 rumah sakit di Makkah, tiga terletak di tempat-tempat suci, sementara 10 lainnya berada di kota Makkah.
“Ada juga rumah sakit lapangan keliling yang akan mendampingi jemaah haji. Ada juga sekitar 50 klinik dan pusat kesehatan di berbagai tempat suci,” katanya. Selain itu, ada 180 ambulans yang dapat memberikan layanan perawatan intensif.
Dia mengatakan Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi juga menyediakan “layanan signifikan” termasuk kapasitas untuk hampir 3.000 tempat tidur medis.