Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksana tugas Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri mengundurkan diri setelah gagal membentuk pemerintahan selama delapan bulan terakhir.
Hariri mengundurkan diri setelah pertemuan singkat dengan Presiden Michel Aoun di Istana Baabda.
"Saya mundur dari pembentukan pemerintahan," katanya kepada wartawan sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (16/7/2021).
Dia mengatakan, Presiden Aoun menuntut beberapa amandemen yang dianggap penting, namun tidak tercapai pemahaman yang sama. Dan semoga Tuhan menyelamatkan negara ini, katanya menambahkan.
Aoun menuduh Hariri sudah memutuskan untuk mundur sebelum pertemuan mereka.
"Hariri menolak amendemen apa pun yang terkait dengan perubahan kementerian, distribusi sektarian mereka, dan nama-nama yang terkait dengannya," kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara dengan TV Al Jadeed Lebanon, Hariri mengatakan dia memilih kandidatnya berdasarkan keahlian dan kemampuan mereka untuk mereformasi ekonomi, tetapi Aoun tidak.
“Saya mengundurkan diri pada 2019 karena saya menginginkan pemerintahan para ahli, dan jika kami membentuk pemerintahan Michel Aoun maka negara tidak akan selamat,” katanya.
Dia mengatakan masalah utama negara itu adalah Michel Aoun bersekutu dengan Hizbullah, yang pada gilirannya melindunginya.
“Jika seseorang tidak dapat melihat hal itu maka mereka buta,” ujarnya.
Hanya saja, kantor Hariri menolak berkomentar kepada Al Jazeera.
Kamis (15/7/2021) malam, pendukung Hariri dan Partai Gerakan Masa Depan turun ke jalan. Mereka memblokir jalan dengan membakar ban dan tempat sampah di beberapa daerah sekitar Beirut.
Puluhan pengunjuk rasa di Kota Beirut bentrok dengan tentara Lebanon dengan perlengkapan anti huru hara yang menembakkan peluru baja berlapis karet.
Jalan raya utama di selatan Ibu Kota juga menjadi sasaran para demonstran. Jalan di utara kota Tripoli dan di selatan kota Sour juga diblokir.
Menyusul turunnya Hariri, nilai tukar pound Lebanon mencapai titik terendah baru sepanjang masa, yakni melebihi 21.000 terhadap dolar AS.