Bisnis.com, JAKARTA – Selain masalah kekurangan kapasitas rumah sakit untuk perawatan untuk pasien Covid-19, jumlah sumber daya manusia (SDM) dokter dan perawat juga berkurang, terutama karena banyak yang terpapar Virus Corona.
Kementerian Kesehatan mengambil sejumlah langkah agar Indonesia tak kekurangan tenaga kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa sampai hari ini banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, bahkan sampai kehilangan nyawa.
Di tengah tingginya kasus, Kemenkes tidak hanya harus mengganti, tapi juga memperbanyak tenaga kesehatan.
Pertama, rencananya mulai pekan ini akan diberikan suntikan vaksin ketiga atau booster, hanya untuk para nakes menggunakan vaksin Moderna.
“Dosisnya karena rakyat belum semuanya punya, makanya ini hanya untuk nakes dulu, agar bisa kita proteksi dan tahan menghadapi gelombang orang yang masuk. Karena kita kurang disiplin di sisi hulu,” kata Budi dalam raker dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga
Sementara itu, tenaga kesehatan masih membutuhkan tambahan sekitar 16.000-20.000 perawat di 7 provinsi.
“Kita sudah petakan perawat yang sudah lulus uji kompetensi dan yang belum lulus ada sekitar 19.000-an. Saya sudah minta agar tim kami bicara dengan Kemendikbud agar bisa akselerasi teman-teman perawat bisa segera masuk ke lapangan, dan apa yang mereka lakukan dihitung sebagai kredit. Bisa dimasukan sebagai salah satu parameter penilaian ketika lulus,” ungkapnya.
Kemudian, untuk dokter masih ada kekurangan 2.200-2.900 dokter. Menkes mengamati dokter yang selesai internship, ada sekitar 3.900 dokter yang akan selesai.
“Ini akan kita percepat proses administrasinya, sehingga mereka bisa masuk ke RS untuk merawat pasien Covid-19,” tambahnya.