Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kurva epidemi di Tanah Air tetap bergerak naik selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat atau PPKM Darurat sejak tanggal 3 Juli 2021.
Saat itu, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 27.913 pasien dalam sehari.
Satu pekan kemudian, Satgas Penanganan Covid-19 mengidentifikasi sebanyak 38.391 pasien konfirmasi positif Covid-19 dalam waktu satu hari.
Artinya, tren kasus postiif Covid-19 masih bergerak naik secara signifikan. Data itu menunjukkan prediksi terbalik yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada satu kesempatan konferensi pers, Luhut memprediksi peningkatan kasus positif Covid-19 bakal melandai pada sekitar pertengahan Juli 2021.
Menurutnya, prediksi itu didasarkan atas masa inkubasi virus setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan pada 3 Juli 2021.
Baca Juga
“Jadi kalau kita mulai kemarin [PPKM Darurat] tanggal 3 [Juli 2021] saya pikir paling mungkin sekitar tanggal 12 kita baru akan melihat mulai slow down,” katanya dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (5/7/2021).
Adapun, Pemerintah menargetkan PPKM Darurat yang diberlakukan pada peride 3-20 Juli 2021 akan menurunkan kasus harian Covid-19 hingga mencapai di bawah 10.000 pasien per hari.
Akan tetapi, Satgas Penanganan Covid-19 malah mencatat rekor kasus konfirmasi positif Covid-19 harian mencapai 40.427 pasien pada Senin (12/7/2021).
Angka Kematian
Pencatatan itu sekaligus membantah rencana mitigasi dalam PPKM Darurat yang diarahkan untuk menurunkan kasus harian Covid-19 tersebut.
Seiring melesatnya pencatatan kasus konfirmasi positif Covid-19 kemarin, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatatkan angka kematian yang relatif tinggi yakni 891 jiwa.
Secara akumulatif, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Tanah Air sudah mencapai 67.355 jiwa sejak tahun lalu.
Terlepas dari data itu, Luhut menegaskan bahwa kondisi Covid-19 di Indonesia masih terkendali.
"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan," kata Luhut dalam pernyataan pers seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
Kendati demikian, Luhut tidak menampik bahwa dalam penanganan pandemi Covid-19, pemerintah kerap menghadapi banyak masalah. Namun, dengan kerja sama yang kompak dari semua pihak sebagai sebuah tim, dia optimistis semua masalah bisa diselesaikan.
Belakangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat bakal diperpanjang hingga 6 minggu guna menurunkan angka kasus Covid-19.
Dia mengatakan risiko pandemi Covid-19 di Indonesia masih tinggi, terlebih dengan munculnya varian delta. Penerapan PPKM darurat diharapkan dapat menurunkan mobilitas masyarakat.
“PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus Covid-19. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” jelasnya dalam bahan paparan saat Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021).
Oleh karena itu, Sri Mulyani menyampaikan belanja APBN akan terus diperkuat untuk merespon dampak negatif peningkatan kasus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, dia menilai diperlukan akselerasi vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity pada akhir 2021. Adapun, pemerintah menargetkan 1 juta dosis vaksin Covid-19 bisa disuntikkan per hari pada Juli 2021 dan 2 juta dosis vaksin pada Agustus 2021.
Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester I/2021 akan tumbuh pada kisaran 3,1-3,3 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan 2021 diperkirakan mencapai 3,7 hingga 4,5 persen.