Bisnis.com, JAKARTA - Kemarin, Minggu (11/7/2021), pemerintah Israel mengatakan pihaknya akan mulai menawarkan dosis penguat vaksin Pfizer Inc kepada orang dewasa dengan sistem kekebalan yang lemah.
Namun, pemerintah Israel masih mempertimbangkan apakah suntikan ketiga vaksin Corona ini harus diberikan kepada masyarakat umum.
Penyebaran cepat varian Delta telah membuat tingkat vaksinasi di Israel kembali meningkat karena infeksi baru telah meningkat selama sebulan terakhir dari satu digit menjadi sekitar 450 sehari, dan Israel mulai bergerak untuk mempercepat pengiriman Pfizer berikutnya.
Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz mengatakan orang dewasa dengan gangguan sistem kekebalan yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer bisa mendapatkan suntikan booster, dengan keputusan menunggu distribusi yang lebih luas, dikutip dari Reuters dan Tempo.
Pfizer dan mitranya BioNTech SE, pemasok utama dalam peluncuran vaksinasi cepat Israel yang dimulai pada bulan Desember, mengatakan bahwa mereka akan meminta regulator AS dan Eropa dalam beberapa minggu untuk mengizinkan suntikan booster.
Kedua perusahaan menyebutkan peningkatan risiko infeksi setelah enam bulan meminta izin untuk suntikan ketiga vaksin Covid-19.
Baca Juga
Menarik kritik dari beberapa ilmuwan dan pejabat, perusahaan tidak membagikan data yang menunjukkan risiko itu, tetapi mengatakan data akan segera dipublikasikan.
"Kami sedang memeriksa masalah ini dan kami masih belum memiliki jawaban akhir," Horowitz, berbicara di radio publik Kan, mengatakan tentang booster untuk populasi umum di Israel.
"Bagaimanapun kami sekarang memberikan suntikan ketiga kepada orang-orang yang menderita defisiensi imun...Ini adalah misalnya orang-orang yang telah menjalani transplantasi organ atau menderita kondisi medis yang menyebabkan penurunan kekebalan."
Sekitar setengah dari 46 pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit di Israel dalam kondisi parah telah divaksinasi, menurut data kementerian kesehatan. Koordinator respons pandemi virus Corona Israel Nachman Ash mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka berasal dari kelompok berisiko, berusia di atas 60 tahun dan memiliki masalah kesehatan sebelumnya.