Bisnis.com, JAKARTA — Program Vaksinasi Gotong Royong yang bisa diakses secara individu di apotek mendapatkan banyak kritikan hingga kecaman.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Vaksinasi Gotong Royong merupakan pilihan bagi masyarakat dalam mengakses vaksin Covid-19.
“Prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin Gotong Royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (12/7/2021).
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan bahwa alasan dibukanya akses vaksin Gotong Royong bagi individu adalah untuk memperluas jangkauan vaksinasi yaitu bagi pengusaha yang belum bisa mengakses melalui Kadin Indonesia.
“Misalnya perusahaan pribadi atau perusahaan kecil itu juga mau mendapatkan akses ke vaksin Gotong Royong tapi belum bisa masuk lewat Kadin, [akses individu] itu dibuka,” jelasnya.
Selain itu, sambung Menkes, opsi tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh warga negara asing (WNA) di Indonesia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumya, harga pembelian vaksin untuk Gotong Royong yaitu Sinopharm ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.
Dengan demikian, jika dibutuhkan dua kali dosis, maka masyarakat harus membayar Rp643.320 untuk suntikan dan Rp235.820 untuk layanan atau secara total Rp879.140.