Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pfizer Minta AS Sahkan Dosis Penguat Vaksin untuk Hadapi Keganasan Varian Delta

Penurunan efektivitas vaksin yang baru-baru ini dilaporkan di Israel sebagian besar disebabkan oleh infeksi pada orang yang telah divaksinasi pada Januari atau Februari.
Seorang petugas medis memegang vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Careggi, Florence, italia, Minggu (27/12/2020)./Antara-Reuters
Seorang petugas medis memegang vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Careggi, Florence, italia, Minggu (27/12/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen vaksin Pfizer akan meminta regulator AS untuk mengesahkan dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 bulan depan karena ada bukti bahwa risiko infeksi ulang yang lebih besar enam bulan setelah vaksinasi selain penyebaran varian Delta yang sangat cepat.

Kepala Bagian Keilmuan Pfizer, Mikael Dolsten mengatakan, penurunan efektivitas vaksin yang baru-baru ini dilaporkan di Israel sebagian besar disebabkan oleh infeksi pada orang yang telah divaksinasi pada Januari atau Februari.

Kemudian, kementerian kesehatan negara itu mengatakan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64 persen pada Juni.

"Vaksin Pfizer sangat aktif melawan varian Delta," kata Dolsten dalam sebuah wawancara seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (9/7/2021).

Hanya saja, setelah enam bulan kemungkinan ada risiko infeksi ulang tetap ada karena antibodi melemah seperti yang telah diperkirakan, katanya.

Pfizer tidak merilis data lengkap temuan di Israel pada hari Kamis (8/7/2021), tetapi mengatakan akan segera dipublikasikan.

Data dari Israel dan Inggris menunjukkan bahwa bahkan dengan menurunnya tingkat antibodi, vaksin tetap sekitar 95 persen efektif melawan penyakit parah.

Vaksin tersebut, yang dikembangkan dengan mitra BioNTech dari Jerman, menunjukkan kemanjuran 95 persen dalam mencegah gejala Covid-19 dalam uji klinis yang dijalankan perusahaan tahun lalu.

Dolsten mengatakan, bahwa data awal dari studi perusahaan sendiri menunjukkan bahwa dosis penguat ketiga menghasilkan tingkat antibodi lima sampai 10 kali lipat lebih tinggi daripada setelah dosis kedua.

Hal itu menunjumkan bahwa dosis ketiga akan menawarkan perlindungan yang menjanjikan.

Dia mengatakan, bahwa beberapa negara di Eropa dan di tempat lain telah mendekati Pfizer untuk membahas dosis booster, dan beberapa mungkin mulai memberikannya sebelum otorisasi AS menyetujuinya.

Dolsten percaya bahwa suntikan booster sangat penting pada kelompok usia yang lebih tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper