Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Gemetar dan Grogi saat Tahu BOR Wisma Atlet 92 Persen

Jokowi memaparkan bahwa pada Januari, ketika kasus sedang naik, angka BOR nasional pernah mencapai 66 persen. Kemudian, pada Mei pertengahan turun menjadi jadi 28 persen.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait polemik impor beras melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden / Youtube
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait polemik impor beras melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden / Youtube

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) nasional terus meningkat di tengah lonjakan kasus Covid-19. Harapannya hal itu bisa segera diatasi.

Saat memberi sambutan di acara Munas VIII Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jokowi memaparkan bahwa pada Januari, ketika kasus sedang naik, angka BOR nasional pernah mencapai 66 persen. Kemudian, pada Mei pertengahan turun menjadi jadi 28 persen. Tetapi tak ada satu bulan, BOR nasional kini melompat jadi 72 persen.

Presiden juga mengungkapkan, menggunakan data Wisma Atlet sebagai patokan. Dia kerap menghubungi dokter Tugas Ratmono atau Kolonel Arifin sebagai penanggung jawab RSDC Wisma Atlet untuk menanyakan keterisian tempat tidur di Wisma Atlet.

“Pernah September itu 92 persen, saya betul-betul sudah gemetar dan grogi. Kemudian turun-turun, bahkan di pertengahan bulan Mei sampai 15 persen, sudah senang sekali. Tapi begitu ada liburan, hari ini harus ngomong apa adanya 90 persen,” ujar Presiden.

Berdasarkan data terakhir Wisma Atlet, pada Rabu (30/6/2021), empat tower Wisma Atlet Kemayoran, tower 4, 5, 6, dan 7 mendapat tambahan pasien sampai 44 orang. Saat ini, jumlah orang yang mendapat perawatan sudah sebanyak 7.167 orang dari semula 6.123 orang dan tingkat huniannya sudah mencapai 96,92 persen, dari total kapasitas 7.394 tempat tidur.

Jokowi menyampaikan agar pemerintah dan masyarakat tak fokus pada penanganan ekonomi saja, atau kesehatan saja. Adapun, salah satu cara menekan serangan pandemi adalah dengan upaya vaksinasi.

Selain menargetkan 1 juta dosis per hari pada Juli, Presiden menargetkan agar vaksinasi mencapai 2 juta dosis per hari pada Agustus.

“Sampai hari ini sudah 42 juta dosis, dan per hari target mulai Juli sudah 1 juta per hari ini harus. Sekarang tidak ada tawar menawar. Agustus 2 juta harus. Karena kunci pemulihan ekonomi urusan Covid-19 ini harus kita selesaikan,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper