Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Minta Percepat Vaksinasi, Antisipasi Kasus Covid-19 Melonjak

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta proses vaksinasi dipercepat guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang mengintai Indonesia.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar proses vaksinasi Covid-19 bisa dipercepat guna mengantisipasi lonjakan kasus positif virus Corona. 

Kementerian Kesehatan didukung oleh TNI, Polri dan Pemerintah Daerah akan meningkatkan kecepatan penyuntikan menjadi 700.000 suntikan per hari pada Juni dan diharapkan bisa mencapai 1 juta dosis per hari mulai Juli 2021. Hal itu bisa dilakukan seiring dengan relaksasi batasan kriteria dan usia penerima vaksin diatas 18 tahun.

Setelah memprioritaskan vaksinasi Tahap 1 untuk tenaga kesehatan di bulan Januari hingga Februari, lalu Tahap 2 untuk penerima lanjut usia dan pekerja publik di bulan Maret hingga Juni, pemerintah akan membuka Tahap 3 untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.

“Seiring dengan pembukaan Tahap 3, cakupan dan kecepatan vaksinasi diharapkan akan dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 1 juta per hari,” ungkap Menkes Budi pada keterangan pers, Selasa (22/6/2021).

Berdasarkan catatan Kemenkes, jumlah warga Indonesia yang divaksinasi baru mencapai 12,8 persen dari target 181 juta penduduk hingga Senin (21/6/2021). Pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 181 juta penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok. Saat ini, lebih dari 23 juta penduduk atau 12,8 persen dari target, sudah mendapatkan vaksinasi pertama.

Masyarakat umum dengan usia 18 tahun ke atas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah dapat divaksinasi lebih awal dari jadwal Juli 2021. Meski sudah divaksinasi secara lengkap, Menkes kembali mengingatkan masyarakat bahwa kemungkinan untuk terpapar virus masih ada.

“Bisa dilihat dari tenaga kesehatan yang tingkat vaksinasinya tinggi dan sudah lengkap, masih ada yang tertular. Tapi hampir semua yang terpapar tanpa gejala dan tingkat kesembuhannya juga sangat baik,” ujar Menkes.

Epidemiolog FKM UI Pandu Riono juga menjelaskan dalam kondisi pandemi seperti ini, divaksin bukan untuk mencegah agar tidak tertular. Melainkan agar tidak sakit parah dan sampai harus dirawat di rumah sakit yag akan membebani kinerja rumah sakit.

Menurutnya, tidak ada bukti vaksin mencegah transmisi, dan belum ada hasil penelitian terkait lama kekebalan bertahan di tengah virus yang terus bermutasi. Namun, yang menjadi tujuan utama dari vaksinasi adalah mencegah sampai ada kematian karena terpapar Covid-19 ke depannya.

“Bukti manfaat vaksinasi, menekan kena Covid berat dan kematian. Penduduk yang sudah divaksinasi akan terlindung dari kedua ancaman tersebut walaupun lonjakan kasus tinggi dan keberadaan varian Delta dan lainnya. Ayo segera vaksinasi!” ujarnya melalui twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper