Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Minta GeNose Disetop, Warganet: Tak Masalah Kalau Antigen & PCR Murah!

Sejumlah warganet berkomentar, bahwa yang menjadi kelebihan dari GeNose adalah harga tes yang murah dan akan menyulitkan apabila GeNose dihapuskan.
Petugas memberikan arahan sebelum mencoba tes Covid-19 dengan alat GeNose C-19 pada uji coba, di anjungan LRT Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (26/3/2021)./Antararnrn
Petugas memberikan arahan sebelum mencoba tes Covid-19 dengan alat GeNose C-19 pada uji coba, di anjungan LRT Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (26/3/2021)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pakar kembali menegaskan keraguannya pada penggunaan GeNose sebagai alat tes Covid-19 sehingga meminta pengunaannya dihentikan dan beralih ke tes yang lebih valid seperti antigen atau PCR.

Namun, menanggapi hal tersebut sejumlah warganet berkomentar, bahwa yang menjadi kelebihan dari GeNose adalah harga tes yang murah dan akan menyulitkan apabila GeNose dihapuskan.

Sebelumnya, Ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo meminta penggunaan GeNose disetop, terutama untuk verifikasi perjalanan. Dia juga meminta untuk perjalanan dikembalian ke tes standar baku, kecuali sudah ada bukti validasi GeNose dari minimal 3 kampus merdeka.

Menanggapi hal tersebut, akun Twitter @fidbecks_ membalas, bahwa untuk mengembalikannya ke alat tes terstandar baku, pemerintah harus memastikan harganya bisa sama atau semurah GeNose.

“Saya bukan akademisi yang pinter pak, tapi apa ada tes lain semurah Genose? Apa setiap orang bepergian harus bayar tes 100rb-an? Daripada mikirin efektif atau enggaknya Genose? Pakar senior ga mikir apa gimana caranya gratisin tes yg lebih efektif,” ujarnya, Senin (21/6/2021).

Senada, akun @SomoGlebod membandingkan harga tes GeNose yang hanya Rp30.000 dengan harga tes Antigen yang sampai Rp150.000 dan PCR yang lebih mahal lagi.

“Buat kami para pekerja kelas menengah kebawah nggak ada lain, pilihnya yang 30K untuk persyaratan perjalanan. Kecuali antigen 50K nggak apa-apa lah,” cuitnya.

Begitu pula dengan akun @dianavivi2, yang juga mempermasalahkan hal yang serupa, terkait dengan harga.

“Setuju aja pak [kembali antigen atau PCR]. Tapi bisa jamin ngga harganya sama kayak GeNose bahkan mungkin lebih murah? Biar kita ini ngga dipersulit dari segala hal,” ujarnya.

Bukan tanpa dasar, para pakar meragukan validitas dan akurasi GeNose lantaran belum ada hasil uji klinis dari universitas lain selain Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini berpotensi membuat bias penelitian tidak terlihat.

“Kan yang mengerjakan baru satu kampus, jadi kalau ada potensi bisa tidak kelihatan. Saya ingat dulu ada beberapa kampus merdeka yang dilibatkan untuk validasi, nah ini kok masih belum keluar hasilnya, mengapa? Kalau teknologi memang akurat, maka tidak masalah dilakukan di kampus yang berbeda dan memberikan hasil yang sama. Tapi kalau ternyata berbeda? Hmmm, maka saya heran kok ndak keluar sih hasilnya, sejak Februari loh,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper