Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang KTT pada 16 Juni, Putin Tantang AS Bertukar Penjahat Siber

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price sebelumnya mengatakan bahwa masalah serangan siber akan dibahas selama pertemuan antara kedua pemimpin di Jenewa.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap untuk mengekstradisi penjahat dunia maya ke Amerika Serikat dengan syarat hal serupa juga dilakukan AS.

Menurut kantor berita milik pemeringah Rusia, TASS, Putin mengatakan kepada saluran TV pemerintah Rossiya-1 bahwa baik Rusia maupun AS harus punya komitmen yang sama.

Dia menambahkan bahwa Rusia secara alami akan mengambil langkah itu tetapi hanya jika pihak lain, dalam hal ini Amerika Serikat, setuju dengan langkah yang sama mengekstradisi penjahat terkait ke Federasi Rusia.

Pernyataan Putin disampaikan menjelang pertemuan puncak Presiden AS Joe Biden dan Putin di Jenewa pada 16 Juni mendatang.

Biden mengatakan pada konferensi pers G7 bahwa dia terdorong oleh komentar Putin sebelumnya dan mengakui bahwa negosiasi dimungkinkan. Akan tetapi dia waspada terhadap Presiden Rusia yang pernah mengubah perilakunya.

Selama konferensi pers pada Rabu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan bahwa masalah serangan siber akan dibahas selama pertemuan antara kedua pemimpin di Jenewa.

Serangan siber serius di Eropa juga naik berlipat ganda dalam setahun terakhir ketika penjahat mengeksploitasi pandemi.

"Kami telah mengangkat masalah serangan dunia maya dengan sejumlah negara termasuk Rusia. Saya menduga, seperti yang Anda dengar dari Gedung Putih, bahwa hal ini akan menjadi topik ketika kedua presiden bertemu minggu depan di Jenewa," kata Price seperti dikutip CNN.com, Senin (14/6/2021).

Saat wawancara dengan Rossiya-1, Presiden Rusia mengatakan dia berharap pertemuannya dengan Biden akan berfungsi untuk memulihkan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat dan membangun mekanisme yang berfungsi untuk dialog langsung tentang bidang yang menjadi kepentingan bersama, termasuk konflik regional.

"Secara umum, ada sesuatu untuk dibicarakan dan ada masalah umum untuk didiskusikan," tambah Presiden Rusia.

Pada Kamis lalu, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada CBS This Morning bahwa Biden akan mengangkat beberapa masalah yang menjadi perhatian selama pertemuannya dengan Putin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper