Bisnis.com, JAKARTA – Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk perawatan Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur, terpaksa ditutup di tengah tren lonjakan kasus.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani menjelaskan bahwa pasca-lebaran jadi kenaikan kasus hingga dua kali lipat di Bangkalan.
“Puncaknya Jumat dan Sabtu kemarin [4 dan 5 Juni 2021] terjadi lonjakan. Kami sudah naikan kapasitasn dan terisi penuh pasien,” jelas Nunuk pada Dialog Produktif KPCPEN, Kamis (10/6/2021).
Nunuk mengungkapkan rata-rata pasien yang datang kondisinya sudah buruk, ada yang mengalami penurunan kesadaran, sesak berat, dan jarang sekali yang mengalami gejala ringan.
“Jadi banyak yang datang sudah terlambat. Ini membuat kita panik karena IGD penuh, isolasi juga penuh,” kata Nunuk.
Pada Sabtu, untuk menstabilkan kondisi RS, pihaknya mengumumkan IGD untuk tutup sementara, terutama karena pada ruangan tersebut ada pasien yang meninggal dan belum bisa dievakuasi.
Baca Juga
Sampai dengan hari ini, di RSUD Syamrambu tercatat sudah ada 27 orang pegawai terinfeksi, 10 orang tenaga kesehatan dan sisanya dari bagian administrasi.
“Kita juga sampai ada korban, dokter spesialis radiologi, tapi dia meninggal tidak di [RS] sini. Kami sudah lapor bupati, bupati lapor gubernur. Alhamdulillah kita dapat bantuan banyak, dapat alat dan obat-obatan, hazmat dan lainnya. Bantuan juga datang dari rumah sakit sekitar di Surabaya. Ini yang membuat kita saat ini cukup stabil,” jelasnya.
Selain upaya tersebut, RS Syamrambu juga melakukan rekrutmen perawat sebanyak 30 orang untuk mecegah perawat yang sudah ada kelelahan dan kewalahan.
“Ada tambahan 30 rekrutmen Sabtu kemarin, Minggu dilatih, Senin sudah disebarkan di ruangan. Agar perawat yang sudah ada tidak kelelahan,” jelasnya.