Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Terkendali, Pemerintah Minta Masyarakat Patuhi Prokes

Tingkat kasus aktif di Indonesia per 6 Juni 2021 sebesar 5,3 persen, yang masih jauh lebih baik dari kasus aktif global di angka 7,5 persen.
Sejumlah pasien Covid-19 yang dijemput dari desa-desa tiba di rusun karantina bakalankrapyak Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/6/21). Sebanyak 90 pasien Covid-19 di Kudus yang melakukan isolasi mandiri di rumah dipindahkan ke tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah./Antararnrn
Sejumlah pasien Covid-19 yang dijemput dari desa-desa tiba di rusun karantina bakalankrapyak Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/6/21). Sebanyak 90 pasien Covid-19 di Kudus yang melakukan isolasi mandiri di rumah dipindahkan ke tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Perkembangan kasus konfirmasi Covid-19 harian dan kasus aktif secara umum masih terkendali, meskipun belakangan ini mulai menunjukkan tren kenaikan pada beberapa hari terakhir pasca Idulfitri.

Menanggapi hal ini pemerintah meminta masyarakat tetap patuh menjaga protokol kesehatan terutama menggunakan masker.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tingkat kasus aktif di Indonesia per 6 Juni 2021 sebesar 5,3 persen, yang masih jauh lebih baik dari kasus aktif global di angka 7,5 persen.

Sedangkan, tingkat kesembuhan Indonesia berada di 91,9 persen, di atas kesembuhan global 90,3 persen; dan kematian sebesar 2,80 persen yang masih di atas rerata global 2,15 persen.

Adapun, kasus aktif nasional per 6 Juni 2021 yang berjumlah 98.455 kasus, mengalami penurunan sebesar 44,2 persen dibandingkan dari puncak kasus pada 5 Februari 2021. Jumlah kasus aktif terendah terjadi pada tanggal 18 Mei 2021 yakni sejumlah 87,514 kasus.

Namun, sejak 19 Mei 2021 kembali mengalami tren peningkatan, bahkan pada 29 Mei - 2 Juni 2021 kasus aktif berada di atas 100.000 kasus. Kenaikan kasus aktif pasca Idulfitri memiliki rata-rata kasus aktif dalam sepekan terakhir meningkat 0,85 persen dibandingkan dengan rata-rata minggu sebelumnya.

“Kita perlu mewaspadai periode peningkatan kasus setelah libur Idulfitri yang diperkirakan terjadi pada 4-5 minggu setelahnya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers, Senin (7/6/2021).

Sementara itu, tren konfirmasi harian sebelum Idulfitri di kisaran 5.000-6.000 kasus perhari. Kemudian sepekan pasca-Idulfitri yakni pada 13-19 Mei 2021 mengalami tren penurunan. Namun, sejak 19 Mei 2021 terus mengalami peningkatan kembali ke angka 5.000-6.000 kasus per hari.

Bed Occupancy Rate (BOR) Nasional rata-rata mingguan mengalami peningkatan 14,07 persen dibandingkan rata-rata minggu sebelumnya di mana per 6 Juni BOR Nasional sebesar 40 persen.

Terdapat 14 Provinsi dengan BOR di atas rata-rata nasional, dan 5 Provinsi dengan BOR di atas 50 persen yaitu: Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi, dan Riau.

Per 6 Juni 2021, 22 provinsi mengalami tren peningkatan rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit dibandingkan rata-rata dua minggu sebelumnya. BOR Isolasi dan Intensif ICU di tingkat kabupaten/kota meningkat seiring dengan peningkatan kasus aktif yang terjadi.

BOR Isolasi di beberapa kabupaten/kota di Sumatera dan Jawa bahkan melebihi 70 persen dan ada yg 100 persen seperti di Musi Rawas Utara, Toba Samosir, dan Lanny Jaya. BOR Intensif (ICU) di beberapa kabupaten/kota juga mencapai lebih dari 70 persen, bahkan di Jawa Tengah dan Jawa Barat terdapat yang mencapai 100 persen seperti di Majalengka dan Rembang.

Kenaikan kasus yang terjadi juga disebabkan adanya peningkatan kasus yang spesifik dari klaster seperti acara keagamaan seperti yang terjadi di Kudus dan Bangkalan, karena Kudus adalah daerah ziarah, sedangkan di Bangkalan banyak terdapat pekerja migran yang pulang dari negara tetangga.

“Kita mengurai tekanan dan beban yang berada di rumah sakit dengan cara merujuk pasien yang berat dan sedang ke kota terdekat. Untuk Kudus ke Semarang, sedangkan yang di Bangkalan dirujuk ke Surabaya,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, di kesempatan yang sama.

Kepatuhan penggunaan masker di Indonesia juga harus semakin ditingkatkan. Di Sumatera Barat, Jambi, dan DIY mencapai tingkat kepatuhan tertinggi sebesar 91-100 persen.

Sedangkan di daerah lain, kepatuhan 76-90 persen terdapat di Aceh, Banten, dan Jawa Tengah; kepatuhan 61-75 persen terdapat di Jawa Barat, Bangka Belitung, dan Kalimantan Selatan; sedangkan yang terkecil kurang dari 60 persen di Sulawesi Tengah dan Maluku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper