Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon membeberkan jawaban Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait informasi yang menyatakan bahwa orang-orang dekatnya masuk dalam jajaran komisaris di PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
Seperti diketahui, rumor tersebut menyatakan PT TMI menjadi broker atau makelar dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI senilai Rp1.760 triliun.
Effendi menjelaskan bahwa dirinya meminta penjelasan Menhan terkait informasi tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Rabu (2/6/2021). Namun, kabar itu dibantah,
"Tadi juga kami tanyakan terkait apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu dan kolega kedekatan. Menhan mengatakan tidak ada, [PT TMI] kebetulan orang yang sudah pensiun dan para pakar," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Effendi mengatakan Prabowo mengaku hanya kebetulan ada koleganya di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menjabat komisaris di PT TMI. Prabowo mengatakan, para kader Gerindra ini menjabat sebagai petinggi PT TMI karena latar belakang pensiunan militer dan pakar.
"Kita konfirmasi juga, apakah ini hanya ada kepentingan partai tertentu ada kolega kedekatan, beliau bilang enggak. Ini kebetulan saja mereka pensiunan para pakar, jadi tidak ada kaitan," katanya.
Baca Juga
Effendi Simbolon menambahkan Ketua Umum Gerindra itu pun menjamin bahwa kabar PT TMI menjadi broker atau makelar dalam pengadaan alutsista TNI senilai Rp1.760 triliun itu tidak akan terjadi. Pasalnya, PT TMI diklaim hanya akan membantu pemerintah untuk melakukan studi atau jasa konsultan.
"Beliau menjelaskan terkait PT TMI, disebutkannya dibentuk hanya untuk membantu Kemhan melakukan studi. Namun informasi yang berkembang PT TMI bertindak sebagai broker namun Menhan menjamin tidak akan terjadi," kata Effendi.