Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Varian India Mengancam, Melbourne Lagi-Lagi Lockdown

Ini merupakan kebijakan penguncian ketat atau lockdown keempat kalinya di Melbourne, yang merupakan kota di Australia dengan penguncian wilayah terpanjang dan terketat di dunia.
Kawasan Southbank, Melbourne/Bloomberg/Carla Gottgens
Kawasan Southbank, Melbourne/Bloomberg/Carla Gottgens

Bisnis.com, JAKARTA - Melbourne kembali menerapkan kebijakan penguncian ketat atau lockdown untuk keempat kalinya setelah kasus virus Corona atau Covid-19 meningkat dengan kehadiran varian asal India di wilayah tersebut.

Selain di Melbourne, yang merupakan kota di Australia dengan kebijakan lockdown terpanjang dan paling ketat di dunia, perintah agar semua penduduk berdiam di rumah itu juga akan berlaku sejumlah wilayah lain di negara bagian Victoria.

Dilansir Bloomberg, Kamis (27/5/2021), Wakil Perdana Menteri James Merlino mengatakan Melbourne yang berpenduduk 5 juta orang dan semua wilayah di Victoria akan diisolasi mulai tengah malam selama tujuh hari. Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 di masyarakat meningkat dua kali lipat dalam satu hari terakhir menjadi 26 kasus positif.

“Perhatian utama ahli kesehatan masyarakat kami adalah seberapa cepat varian ini bergerak,” kata Merlino sembari menggambarkan jenis virus tersebut sangat menular. Dia mengatakan pihaknya telah melihat di luar negeri betapa sulitnya gerakan varian tersebut dikendalikan.

Pengurutan genom telah mengonfirmasikan bahwa kasus tersebut berasal dari varian yang pertama kali terdeteksi di India, dan terkait dengan kebocoran pada awal bulan ini dari sebuah hotel yang digunakan untuk karantina di negara bagian Australia Selatan.

Sejak itu, varian virus itu telah menyebar ke negara tetangga Victoria, dengan orang yang terinfeksi mengunjungi puluhan tempat termasuk stadion sepak bola yang menampung ribuan penonton, universitas, dan kota regional.

Australia, seperti tempat lain termasuk Taiwan dan Selandia Baru, jauh tertinggal dalam vaksinasi Covid-19 karena kombinasi dari kurangnya pasokan dan keraguan dari orang-orang yang tidak merasakan ancaman kesehatan dari Covid-19.

Pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison telah mengindikasikan program vaksinasi Australia tidak akan selesai sampai 2022, dan bersikeras bahwa perbatasan internasional harus ditutup sampai saat itu.

Beberapa negara bagian dan teritori Australia telah menutup perbatasan mereka untuk penduduk Melbourne, yang diperkirakan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada industri pariwisata dan perjalanan, serta arus perdagangan internal.

Pemerintah pada awalnya mengharapkan vaksinasi sebagian besar akan selesai pada Oktober, meskipun jadwal telah diundur karena komplikasi medis terkait dengan vaksin AstraZeneca Plc, yang juga menghalangi beberapa warga Australia untuk menerima vaksinasi.

Tetapi sementara kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar warga Australia telah kembali normal tahun ini, kasus-kasus terkadang bocor ke masyarakat dari hotel-hotel tempat para pelancong yang kembali ke luar negeri telah dikarantina, yang memicu penguncian lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper