Bisnis.com, JAKARTA – Ustaz Adi Hidayat menyerahkan bantuan untuk Palestina melalui Majelis Ulama Indonesia, Senin (24/5/2021), senilai lebih dari Rp30 miliar.
Adi mengatakan pemberian bantuan kepada Palestina didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 dan mengacu pada Al-Quran.
Menurut Adi pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Selain itu, Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945 menyebutkan tentang kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
Sementara itu, Al-Quran mendorong umat saling tolong-menolog untuk meningkatkan taqwa kepada Allah.
“Atas dasar itu kami terpanggil memenuhi amanat tersebut, mendorong kemerdekaan Palestina. Kami mencoba, kami mintakan masyarakat berdoa di tiap ibadahnya dan juga mengumpulkan donasi,” kata Adi, Senin (24/5/2021).
Donasi yang dilakukan Ustaz Adi dimulai sejak 16 Mei 2021 dan ditutup Sabtu, 22 Mei 2021 atau kurang lebih berlangsung sepekan.
“Alhamdulillah terkumpul Rp30.880.110.889,54. Kami minta setop dulu untuk direkap dan audit supaya bisa terbuka kepada publik penggunaannya. Harapannya ini juga bisa menjadi contoh teladan bagaimana donasi bisa digunakan dengan baik,” ujarnya.
Peruntukan donasi yang terkumpul dibagi menjadi tiga. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza pasca-agresi, dengan nilai US$715.000 atau Rp10,26 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk memenuhi logistik sembako selama 40 hari dengan volume 1.000 jiwa, santunan bagi kelurga yang meninggal, bantuan bagi keluarga yang terluka, voucher belanja, bantuan tempat tinggal, obat-obatan, dan ambulans 3 unit.
“Ini sudah ditransfer dan diterima atas nama seluruh Rakyat Indonesia. Jadi nanti obat-obatan, ambulans, akan bertuliskan atas nama Rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Kedua, mengingat utang kemerdekaan Indonesia 75 tahun lalu, bantuan juga diberikan secara simbolis melalui Majelis Ulama Indonesia langsung kepada Duta Besar Palestina, senilai US$1 juta atau Rp14,35 miliar.
Ketiga, sumbangan Rp5 miliar sisanya akan digunakan men-support pendidikan. Pihak MUI akan bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk menampung pelajar dari Palestina.
“Sehingga nanti insinyur Palestina yang lulus dari Indonesia,” tambahnya.
Untuk mengontrol keuangan dan pengendalian penggunaan donasi, Ustaz Adi telah bekerja sama dengan OJK, PPATK.
Dia mengatakan terbuka untuk melakukan klarifikasi jika ada laporan penggunaan keuangan yang perlu ditanyakan.
“Jadi semua kepentingan ini hanya menyampaikan amanah masyarakat Indonesia kepada bangsa Palestina,” kata Adi.