Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Internal PDIP, Pengamat: Posisi Ganjar Pranowo Lemah

Ganjar Pranowo semestinya menunggu keputusan ketua umum partai yaitu Megawati Soekarnoputri terkait sosok yang maju di Pilpres dari PDIP.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima bantuan VTM sebanyak 1000 pcs untuk Jawa Tengah dari Lembaga Eijkman di Puri Gedeh pada Kamis (26/3/2020)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima bantuan VTM sebanyak 1000 pcs untuk Jawa Tengah dari Lembaga Eijkman di Puri Gedeh pada Kamis (26/3/2020)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengkritisi sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai ‘offside’ karena seolah-olah ingin menaikkan elektabilitas dalam bursa pencalonan presiden di Pilpres 2024.

Menurutnya, sebagai kader PDIP, Ganjar semestinya menunggu keputusan ketua umum partai yaitu Megawati Soekarnoputri terkait sosok yang maju di Pilpres dari PDIP.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Esekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai posisi Sang Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pasti lemah jika dilihat dari sudut pandang kepartaian.

“Di PDI Perjuangan itu, institusi itu di atas perorangan karena begitu normanya dan langkah-langkah sangat strategis patokannya adalah Bu Mega,” kata Qodari kepada Bisnis, Senin (24/5/2021).

Terlebih lagi, lanjut Qodari, Bambang Wuryanto kini menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) PDIP. Walhasil, akan sulit bagi Ganjar untuk diusung sebagai capres oleh PDIP pada 2024 mendatang.

Lebih lanjut, Qodari menilai posisi Puan Maharani sebagai Ketua DPP PDIP jelas lebih strategis untuk memberikan masukkan kepada Sang Ketum terkait nama yang layak maju di pilpres tersebut.

“Ibaratnya, salah satu orang terdekat Bu Mega dalam pengambilan keputusan, yang bisa kasih masukan pendapat ya Mba Puan. Jadi kalau dua orang itu tidak cocok, tidak happy dengan Mas Ganjar ya maka berapapun elektabilitasnya, Mas Ganjar sulit untuk menjadi calon [presiden],” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ganjar selaku kader PDIP sekaligus Gubernur Jateng tidak diundang dalam acara pengarahan dan konsolidasi menjelang Pemilu 2024 yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada Sabtu (22/5/2021).

Para kepala daerah dan anggota Dewan dari PDI Perjuangan diundang dalam kegiatan itu, kecuali Ganjar Pranowo.

Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Pimpinan Setda Provinsi Jateng Hanung Cahyo saat dikonfirmasi menyatakan bahwa ketidakhadiran gubernur karena tidak mendapat undangan.

"Sudah saya cek dan pastikan tidak ada undangan acara tersebut, baik selaku gubernur maupun selaku kader partai," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto mengakui bahwa Ganjar memang tidak diundang dalam acara tersebut.

Dia menilai sosok Ganjar sudah terlalu kelewatan dan ambisius untuk menjadi calon presiden (capres) pada 2024 mendatang. "Tidak diundang! [Ganjar Pranowo] 'wis kemajon' [kelewatan], 'yen kowe pinter, ojo keminter' [bila kamu pintar, jangan sok pintar]," kata Bambang, Minggu (23/5/2021).

Menurut Bambang, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper