Bisnis.com, JAKARTA – Rencana investasi pabrik garam oleh PT Tamaris Garam Industri di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa dibatalkan.
Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) NTT Marsianus Djawa mengatakan, hal itu terjadi lantaran adanya kendala dalam proses pembebasan lahan.
"Pihak investor PT Tamaris Garam Industri memilih membatalkan investasi pabrik garam di Timor Tengah Selatan karena persoalan lahan yang berlarut-larut," katanya, seperti dilansir dari Antara, Kamis (13/5/2021).
Dia menjelaskan PT Tamaris Garam Industri sebelumnya sudah siap untuk berinvestasi mengembangkan industri garam di wilayah Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kesiapan itu didasarkan pada potensi garam yang cukup baik di daerah itu.
Namun demikian muncul penolakan dari warga yang didukung organisasi kemasyarakatan sehingga menghambat rencana investasi tersebut.
"Warga bersama ormas melakukan demo hingga akhirnya investor memutuskan untuk hengkang," katanya.
Baca Juga
Marsianus menyayangkan kondisi ini karena rencana investasi garam tersebut merupakan bagian dari upaya mempercepatan kemajuan daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Bapak Gubernur NTT Viktor Bunglilu Laiskodat juga pernah minta panggil ormas datang saya urus, tapi manajemen perusahaan sudah memutuskan untuk batal berinvestasi," katanya.
Dia mengatakan persoalan lahan memang menjadi faktor penentu keterarikan investor untuk datang berinvestasi.
Oleh karena itu diharapkan pemerintah daerah pada 22 kabupaten/kota di NTT bersama masyarakatnya solid dan membangun sinergi yang baik untuk menyambut kehadiran investasi.
"Kita berharap tidak muncul lagi persoalan seperti di Timor Tengah Selatan ini. Kami dari intansi terkait di provinsi sebenarnya sangat siap mendukung dengan memberikan layanan perizinan secara mudah dan cepat," katanya.