Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris menyebut tes wawasan kebangsaan atau TWK untuk alih status pegawai KPK sebagai hal bermasalah.
Syamsuddin Haris menyatakan hal tersebut sebagai pribadi, bukan mewakili pandangan Dewas KPK secara keseluruhan.
"Saya tidak bisa mewakili suara Dewas (5 orang)... Saya pribadi berpendapat bahwa TWK bagi pegawai KPK memang bermasalah," kata Haris, Senin (10/5/2021).
Menurut dia, TWK tidak bisa dijadikan dasar pemberhentian pegawai yang tidak lolos.
Meski demikian, Haris mengaku tidak bisa berpendapat mewakili Anggota Dewas lainnya.
Apalagi, ucap Haris, Dewas tidak dilibatkan dalam proses alih status pegawai lembaga antirasuah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan sebanyak 75 pegawainya dinyatajan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Berdasarkan informasi yang dihimpun terdapat sejumlah nama populer di antara 75 pegawai itu. Misalnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.
Juga terdapat nama Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Giri Suprapdiono, kasatgas dari internal KPK, pengurus inti wadah pegawai, dan puluhan pegawai KPK yang dinilai berintegritas.
"Pegawai yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebanyak 75 orang," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers, Rabu (5/5/2021).
Ghufron mengatakan sebanyak 1.351 pegawai KPK mengikuti tes tersebut. Sebanyak 1.274 lainnya dinyatakan memenuhi syarat, dua lainnya tidak hadir.