Bisnis.com, SUKABUMI - Seorang penerima vaksin Covid-19 tahap kedua mengeluhkan dirinya sakit setelah vaksinasi.
Madropi, 57, warga Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat mengeluh sakit setelah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap II beberapa waktu lalu.
"Awalnya yang bersangkutan tidak mengeluhkan sakit setelah menjalani vaksinasi, bahkan setelah diobeservasi pun tidak ada keluhan lainnya atau normal seperti biasa," kata Kepala Puskesmas Cikidang, Asep Gumelar, SKM, M.Si di Sukabumi, Senin (10/5/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga Kampung Ciater, RT 001/02, Desa Bumisari tersebut menjalani vaksinasi tahap II pada Kamis (6/5/2021).
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) sebelum pulang ia menjalani observasi terlebih dahulu selama 30 menit. Saat itu sama sekali Madropi tidak mengeluhkan sakit.
Namun, kata Asep, setelah dua hari kemudian atau pada Sabtu (8/9) yang bersangkutan tiba-tiba mengalami demam, batuk, pilek, mual, muntah, mencret dan sakit kepala,
Tapi, warga tersebut bukannya melapor kepada petugas layanan kesehatan terdekat, melainkan malah mengunggah kondisinya itu ke media sosial Facebook. Hal itu kemudian sempat menjadi perbincangan.
Padahal belum bisa dipastikan sakit yang dialami Madropi terkait vaksinasi Covid-19. Faktanya, hasil observasi dan skrining 30 menit usai divaksin tidak menunjukkan adanya gejala sakit maupun alergi.
Petugas medis yang menerima informasi soal Madropi pun segera memastikan kondisi warga Cikidang tersebut. Petugas melakukan pemeriksaan tahapan (anamnesa) dan pemeriksaa tanda-tanda vital.
"Dalam melakukan pemeriksaan tersebut petugas medis pun didampingi personel Satpol PP, Babinsa dan Bhabinkatibmas setempat. Hasilnya beliau mengalami mencret kurang lebih lima kali dalam 24 jam, mual, muntah-muntah, demam dan pusing. Selain itu, sudah diberikan obat sementara dan diberikan petunjuk makan serta minum oleh dokter," katanya.
Asep mengatakan hingga saat ini pasien tersebut masih mengeluh mencret tiga kali dalam lima jam, mual, muntah, demam, pusing serta sulit makan.
Pihaknya sudah meminta persetujuan keluarga untuk membawa pasien ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Sekarwangi.
Meskipun masih mengalami gejala serupa, kondisi kesehatan Madropu mulai membaik. Sesuai SOP ia harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan, pemeriksaan serta tindakan medis lebih lanjut, ujar Asep Gumelar.