Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mendagri: Jangan Biarkan Terjadi Klaster Baru Covid-19

Menurut Tito penekanan ini ditujukan pada penerapan protokol kesehatan, bukan pada aktivitas keagamaannya.
Rayful Mudassir
Rayful Mudassir - Bisnis.com 10 Mei 2021  |  11:32 WIB
Mendagri: Jangan Biarkan Terjadi Klaster Baru Covid-19
Mendagri Tito Karnavian. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengingatkan masyarakat agar tidak menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 dari kegiatan keagamaan dan ekonomi.

“Jangan sampai kita lengah, terutama dari klaster-klaster kerumunan karena kegiatan-kegiatan, baik kegiatan yang ekonomi maupun kegiatan keagamaan, pasar, kemudian numpuk mau belanja pakaian lebaran,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/5/2021).

Tito menekankan agar masyarakat tidak lengah terhadap protokol kesehatan selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.

Apalagi, ujarnya, terdapat tren kenaikan kasus pada hari raya keagamaan, seperti Hari Raya Idulfitri dan perayaan Natal pada 2020 dan libur tahun baru.

Menurut Tito penekanan ini ditujukan pada penerapan protokol kesehatan, bukan pada aktivitas keagamaannya.

“Ada beberapa daerah ada klaster tarawih, masuk ke masjid tanpa masker, rapat, ini bukan soal agamanya, ini soal masalah protokol kesehatannya, tolong ya titik tekannya seperti itu,” terangnya.

Mendagri berpesan agar seluruh elemen masyarakat mampu menerapkan protokol kesehatan dalam situasi apa pun.

Hal itu diingatkan mendagri agar tidak terjadi ledakan dan peningkatan kasus seperti India dan beberapa negara lainnya.

Selain itu, pejabat dan ASN juga diminta tidak melakukan kegiatan open house di samping adanya larangan mudik bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

klaster menteri dalam negeri Tito Karnavian Covid-19
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top