Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan mengenai kedatangan warga negara China di tengah penerapan larangan mudik.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Jhoni Ginting mengatakan saat ini masih berlaku aturan pelarangan masuk bagi warga negara asing (WNA) selama masa pandemi Covid-19.
Kedatangan para warga negara China ke Indonesia yang sudah tiga kali dalam sepekan itu, kata Jhoni, hanya untuk tujuan esensial seperti bekerja di proyek strategis nasional dan objek vital, penyatuan keluarga, bantuan medis dan kemanusiaan, serta kru alat angkut.
"Mereka yang datang telah memperoleh rekomendasi dari instansi terkait dan akan bekerja di proyek strategis nasional, bukan untuk tujuan wisata," kata Jhoni seperti dilansir Tempo.co, Minggu (9/5/2021).
Hingga saat ini, pelarangan masih berlaku untuk WNA yang ingin datang dengan tujuan wisata. Pemerintah juga telah menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan serta Visa On Arrival (VOA) sejak awal Maret 2020 untuk mencegah lonjakan penyebaran Covid-19.
Rombongan warga negara China kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta di tengah penerapan larangan mudik. Mereka menumpang pesawat China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ-387 Guangzhou-Cina dan mendarat di Terminal 3 Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5/2021) pagi.
Pesawat itu mengangkut 160 penumpang dengan rincian, 157 WNA, 99 di antaranya WN China, dan 3 WNI. Sebanyak 99 WN China dikarantina di 13 hotel yang telah ditunjuk Satgas Gugus Udara Covid-19. Adapun, 3 WNI dikarantina di Wisma Atlet Pademangan.
Ini merupakan penerbangan ketiga yang membawa rombongan WN China dalam sepekan ini melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Sebelumnya, sebanyak 85 WN Cina dan 3 WNI tiba Selasa (4/5/2021) pukul 14.55 WIB. Mereka menumpang pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen.
Dua hari kemudian, Kamis (6/5/2021) sebanyak 46 WN China (bukan 171 WN China seperti diberitakan sebelumnya) mendarat pukul 11.50 menggunakan pesawat Xiamen Air MF855 dari Fozhou.