Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 India Lampaui 20 Juta, Tuntutan Lockdown Total Menguat

Tempat tidur dan oksigen, serta kamar mayat dan krematorium yang dibanjiri pasien, para ahli mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa menjadi lima sampai 10 kali lebih tinggi.
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui
Sejumlah pasien Covid-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021)./Antara/Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan terhadap Pemerintah India untuk memberlakukan penguncian nasional guna membendung gelombang Virus Corona kian menguat setelah rumah sakit dan kamar mayat kebanjiran pasien.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, yang secara luas dikritik, karena mengizinkan festival keagamaan dan pertemuan politik yang dihadiri oleh ratusan ribu orang yang sebagian besar tidak pakai masker, enggan memberlakukan penguncian nasional. Alasannya, dia takut akan berdampak negatif pada perekonomian.

Dengan 3,45 juta kasus aktif hingga kemarin, India mencatat 357.229 infeksi baru selama 24 jam terakhir. Sementara itu kematian naik 3.449 menjadi 222.408, menurut data Kementerian Kesehatan seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (5/5/2021).

Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di negara terpadat kedua di dunia itu telah melampaui 20 juta.

Penambahan untuk 10 juta kasus hanya terjadi dalam empat bulan setelah membutuhkan waktu lebih dari 10 bulan untuk mencapai 10 juta pertama.

Dengan rumah sakit yang kehabisan tempat tidur dan oksigen, serta kamar mayat dan krematorium yang dibanjiri pasien, para ahli mengatakan jumlah korban sebenarnya bisa menjadi lima sampai 10 kali lebih tinggi.

Pemimpin partai oposisi utama kemarin mendesak pemerintah untuk memberlakukan penguncian nasional penuh.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran Corona sekarang adalah penguncian penuh. Kelambanan Pemerintah India telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah," kata pemimpin oposisi Kongres Rahul Gandhi di Twitter.

Beberapa negara bagian telah memberlakukan pembatasan sosial dalam upaya menahan Virus Corona.

Negara bagian timur Bihar memerintahkan penguncian hingga 15 Mei, kata Menteri Utama Nitish Kumar.

Dengan lebih dari 100.000 infeksi, jumlah kematian mendekati 3.000, menurut laporan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper