Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan eks Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak (DJP) Angin Prayitno Aji dan anak buahnya Dadan Ramdani.
Keduanya telah resmi menyandang status sebagai tersangka suap kongkalikong kewajiban pembayaran pajak tiga korporasi. Salah satu perusahaan yang diduga menyuap dua pejabat pajak itu adalah Jhonlin Baratama.
KPK telah beberapa kali melakukan penggeledan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tersebut. Namun dalam aksi penggeledahan itu, KPK memperoleh hasil kurang optimal. Penggeledahan bocor dan konon barang bukti terkait suap diduga dihilangkan oleh pihak korporasi.
Adapun dalam penjelasan KPK, Jhonlin melalui konsultan pajaknya telah menyuap Angin Cs. Nilai suapnya cukup fantastis yakni senilai 3 juta dolar Singapura. Pertanyaannya, siapa sebenarnya Jhonlin Baratama?
Jhonlin Baratama adalah salah satu lini bisnis milik Jhonlin Group yang bergerak di sektor pertambangan batubara.
Nama Jhonlin Group identik dengan nama 'Sultan' Kalimantan, Andi Syamsuddin Arsyad atau yang banyak dikenal sebagai Haji Isam. Dikutip dari data resmi Kemenkumham, Jhonlin merupakan salah satu lini bisnis Jhonlin Group.
Baca Juga
Jhonlin Baratama memiliki modal dasar sebanyak Rp320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.
Pemegang saham mayoritas Jhonlin Baratama adalah Jhonlin Group sebanyak 408.000 lembar saham atau senilai Rp40,8 miliar, kemudian Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham senilai Rp35,9 miliar dan Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sebanyak 32.160 lembar saham atau senilai Rp3,2 miliar.
Haji Isam adalah tokoh yang tak asing dalam dunia politik maupun bisnis di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan. Dia adalah konnglomerat dari tanah Borneo dan dikenal sebagai pemilik Jhonlin Group.
Haji Isam juga tercatat memiliki hubungan dekat dengan Presiden Joko Widodo. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Kampanye Tim Pemenangan Jokowi - Amin dalam Pilpres 2019.
Sebaliknya, Presiden Joko Widodo juga pernah meresmikian pabrik gula raksasa milik Haji Isam di Bombana, Sulawesi Tenggara.
Sayangnya, Bisnis belum berhasil mengonfirmasi soal keterkaitan antara Jhonlin dengan Haji Isam dalam perkara suap tersebut. Termasuk saat mengubungi nomor kantor pusat Jhonlin Group.