Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Takjil Beracun di Bantul: Kronologi, Motif, hingga Ancaman Hukuman Mati

Polisi mengungkap kronologi insiden takjil sate beracun kiriman Na yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, (10 tahun) bocah kelas IV SD Muhamadiyah Karangkajen IV.
Nani Aprilliani Nurjaman, pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, 9, saat dihadirkan di hadapan awak media di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021). - Harian Jogja/Jumali
Nani Aprilliani Nurjaman, pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, 9, saat dihadirkan di hadapan awak media di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021). - Harian Jogja/Jumali

Kronologi

Kasatreskrim Polres Bantul AKP Ngadu mengatakan Na awalnya ingin memberi pelajaran kepada Tomi, polisi yang dicintainya.

Na kemudian curhat atau cerita dengan salah satu teman lelakinya yang sebenarnya juga mencintai Na. Teman tersebut menyarankan Na memberikan racun kepada Tomy agar mencret. Na kemudian mengikuti saran dari lelaki yang mencintainya.

“Na menaruh KCN di bumbu sate yang dikirimkan, harapannya menjadi pembelajaran untuk Tomy,” katanya.

Naba Faiz Prasetya, (10 tahun) bocah kelas IV SD Muhamadiyah Karangkajen IV meninggal dunia setelah menyantap sebungkus sate kiriman Na. Sate tersebut diperoleh Bandiman, dari wanita tak dikenal yang ternyata belakangan diketahui sebagai Na.

Bandiman mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu lalu sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu dia hendak berangkat bekerja sehabis Salat Asar di salah satu masjid di Jalan Gayam, Umbulharjo.

Namun saat hendak berangkat dia dihampiri oleh seorang wanita dan dimintai tolong untuk mengantarkan paket berbuka puasa ke alamat seorang.

"Saya bilang pakai aplikasi saja tapi dia tidak mau karena dibilang enggak punya. Dia langsung kasih alamat dan nomor HP terus suruh kirim ke alamat Pak Tomy di Kasihan dan bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000 tapi dia kasih Rp30.000, tapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim," kata Bandiman.

Dia lantas mengirim paket tersebut ke alamat tujuan. Sesampainya di lokasi, Bandiman pun menelepon si penerima. Namun, si penerima masih di luar kota dan meminta agar paket tersebut diserahkan kepada istrinya yang berada di rumah.

"Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid dan menyuruh agar paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang," ujarnya.

Sesampainya di rumah, Bandiman langsung membuka paket makanan itu dan menyantapnya bersama anggota keluarganya. Dia masih sempat memakan sate sebanyak dua tusuk dan tidak merasakan apa-apa, begitu pula dengan anak pertamanya.

"Sebenarnya Naba juga dapat takjil dari TPA yakni gudeg, tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya. Mereka keracunan," jelas dia.

Setelah memakan sate yang dicampur bumbu itu, Naba langsung merasakan pahit di tenggorokan. Dia juga sempat meminum air beberapa teguk untuk membantu sate yang terasa pahit masuk ke dalam perut. Sehabis itu dia muntah di dapu

"Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa," ujarnya.

Istri Bandiman yang memakan sate dicampur bumbu juga merasakan demikian. Dia kemudian berusaha memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk mengeluarkan sate beserta bumbunya dan lantas muntah.

Sesampainya di rumah sakit sekitar pukul 18.50 WIB, Naba dinyatakan dokter meninggal dunia akibat racun. Menurut Bandiman, dokter menyatakan bahwa racun yang terdapat pada bumbu sate itu lebih keras dibandingkan dengan racun hama pertanian.

"Baunya menyengat sekali memang dan waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar," katanya.

Sumber: Harian Jogja 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Motif Pelaku
Halaman Selanjutnya
Ancaman Hukuman
Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper