Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di India Menggila, Oksigen Milik Militer Terpaksa Dikerahkan

Hingga saat ini, India telah melaporkan 17,64 juta kasus infeksi Covid-19 dan 197.894 kematian akibat Covid-19.
India kekurangan stok Vaksin Covid-19. /Antara-Reuters
India kekurangan stok Vaksin Covid-19. /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kematian akibat virus Corona di India mendekati tonggak sejarah paling suram yaitu 200.000 dengan 2.771 kematian per hari sehingga angkatan bersenjata terpaksa mengerahkan bantuan medis untuk membantu memerangi lonjakan infeksi yang mengejutkan tersebut.

Selama 24 jam terakhir, India mencatat 323.144 kasus baru atau sedikit di bawah puncak dunia 352.991 yang dicapai kemarin, sedangkan rumah sakit yang kebanjiran pasien terpaksa menolak pasien baru karena kekurangan tempat tidur dan persediaan oksigen.

India, rumah bagi sekitar 1,3 miliar orang, sejauh ini telah melaporkan 17,64 juta kasus infeksi Covid-19 dan 197.894 kematian. Akan tetapi, para ahli menyatakan angka yang dilaporkan itu jauh di bawah angka yang sebenarnya.

"Harap dicatat bahwa penurunan besar dalam kasus harian ... sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam pengujian," kata Rijo M John, seorang profesor dan ekonom kesehatan di Institut Manajemen India di negara bagian selatan Kerala melalui akun di Twitter.

Menurutnya, hal itu tidak boleh dianggap sebagai indikasi penurunan jumlah kasus, melainkan masalah kehilangan terlalu banyak kasus positif.

Sementara itu, Pemerintah India telah meminta angkatan bersenjatanya untuk membantu mengatasi ledakan kasus Covid-19.

Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat mengatakan bahwa oksigen cadangan milik angkatan bersenjata akan dikerahkan. Sementara pensiunan tenaga medis akan bergabung dengan keterbatasan fasilitas kesehatan akibat banyaknya kasus infeksi.

Saat memberi penjelasan kepada Perdana Menteri Narendra Modi tentang persiapan militer untuk menghadapi krisis, Rawat mengatakan setiap tabung oksigen yang dimiliki militer akan dialihkan ke rumah sakit yang membutuhkannya.

Petugas medis pensiunan lainnya juga didesak untuk memberikan konsultasi melalui saluran bantuan darurat, menurut pernyataan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Al Jazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper