Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Hadapi Badai Covid-19, PM Modi: RS di New Delhi Kehabisan Oksigen

Namun, Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak pemerintah negara bagian untuk menjadikan penguncian wilayah atau lockdown sebagai upaya terakhir.
Tenaga medis berupaya menyelamatkan pasien di tengah serangan gelombang kedua Covid-19 di India / Express Photo by Amit Chakravarty
Tenaga medis berupaya menyelamatkan pasien di tengah serangan gelombang kedua Covid-19 di India / Express Photo by Amit Chakravarty

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan negara itu tengah menghadapi 'badai virus Corona'. Selain kekurangan ruang perawatan, rumah sakit di New Delhi bahkan juga kehabisan stok oksigen.

Modi mengatakan dengan kondisi demikian, pemerintah federal bekerja sama dengan otoritas lokal di seluruh negeri berupaya memastikan pasokan tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat anti-virus yang memadai. Tujuannya untuk memerangi gelombang besar kedua pandemi Covid-19.

“Situasinya bisa dikendalikan sampai beberapa minggu lalu. Akan tetapi gelombang kedua infeksi datang seperti badai," kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi seperfi dikutip Aljazeera.com, Rabu (21/4/2021).

Dia juga mendesak warga untuk tetap di rumah dan tidak panik di tengah keadaan darurat kesehatan terburuk di India.

“Pemerintah pusat dan negara bagian, serta sektor swasta, bersama-sama berusaha memastikan pasokan oksigen bagi mereka yang membutuhkan. Kami mencoba meningkatkan produksi dan pasokan oksigen di seluruh negeri," katanya.

India saat ini mencatat lebih banyak kasus baru virus Corona daripada negara lain. Pada Senin (19/4/2021), rata-rata tujuh hari untuk infeksi harian baru adalah sekitar 233.000, menurut Our World in Data.

Negara itu melaporkan jumlah kematian harian tertinggi pada Selasa (20/4/2021) kemarin dan sebagian besar negara itu sekarang dikunci di tengah gelombang penularan kedua yang meningkat cepat.

Kementerian Kesehatan mengatakan 1.761 orang meninggal dalam satu hari terakhir sekaligus meningkatkan jumlah korban di India menjadi 180.530 atau masih jauh di bawah angka 567.538 yang dilaporkan di Amerika Serikat, meskipun para ahli percaya jumlah korban sebenarnya di India jauh melebihi jumlah resmi.

Dalam pidaton nasionalnya, Modi mendesak pemerintah negara bagian untuk menjadikan penguncian wilayah atau lockdown sebagai upaya terakhir untuk menahan penyebaran gelombang kedua infeksi Covid-19, bahkan sekalipun kasus dan kematian melonjak ke rekor tertinggi.

“Kita harus menyelamatkan negara dengan penguncian. Saya memohon kepada negara bagian, mereka harus menggunakan lockdown sebagai opsi terakhir, dan lebih memperhatikan zona penahanan mikro,” kata Modi dalam pidatonya mengenai situasi virus Corona di negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper