Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku tengah melobi pemerintah Arab Saudi untuk meloloskan calon jemaah haji Indonesia pada musim haji pada 2021.
Pemerintah Arab Saudi memberikan syarat telah divaksin bagi jemaah yang akan berangkat haji. Akan tetapi, Saudi belum menjelaskan lebih jauh perihal kuota dan negara mana saja yang akan diberi izin masuk.
Sementara itu, Saudi dikabarkan hanya menerima jemaah yang telah disuntik vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna atau yang telah mendapatkan sertifikat dari WHO.
Adapun, vaksin Sinovac masih belum memperoleh Emergency Use Listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Semua calon haji di atas 60 tahun kita sudah suntik [vaksin] semua. Kita sudah lobi ke Pemerintah Arab Saudi untuk menerima [jemaah yang disuntik vaksin Sinovac]. Kita bilang, kita sudah vaksin, tolong dibantu. Kita negara muslim terbesar, kalau terlambat [diberangkatkan haji] kasihan," kata Menkes saat webinar, Minggu (18/4/2021) malam.
Sementara itu, Menkes juga telah melobi Sinovac dan WHO untuk segera mengeluarkan EUL. Langkah ini diperlukan agar memperlancar proses keberangkatan haji bagi jemaah Indonesia apabila Saudi membuka pintu haji pada tahun ini.
Di sisi lain, BGS menyebut bahwa pemerintah selama ini telah menghabiskan banyak waktu untuk bergerak agresif memastikan ketersediaan vaksin di dalam negeri.
Selain melobi para produsen agar tetap mengirimkan vaksin di tengah upaya embargo sejumlah negara, Menkes juga menjalin komunikasi dengan pemerintahan Raja Salman guna memastikan keberangkatan para calon haji asal Indonesia.