Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Desak Putin Redakan Ketegangan di Ukraina

Presiden AS Joe Biden menekan Presiden Rusia Vladimir Putin akibat memperkuat aparat militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin mengurangi ketegangan dengan Ukraina di tengah penumpukan terbesar pasukan negara itu di perbatasan kedua negara sejak aneksasi Krimea.

Dalam panggilan telepon, Biden juga mengusulkan pertemuan kedua pemimpin di negara ketiga dalam beberapa bulan mendatang. Kalau berlangsung, maka pertemuan puncak kepresidenan AS - Rusia itu merupakan yang pertama sejak Putin mengadakan pembicaraan dengan presiden Donald Trump di Helsinki pada 2018.

Menurut Gedung Putih, Biden menekan Putin akibat memperkuat aparat militer Rusia di perbatasan Ukraina dengan mengatakan komitmen AS yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina sebagaimana dikutip The Guardian, Rabu (14/4/2021).

Panggilan telepon itu dilakukan beberapa jam setelah sekretaris jenderal NATO meminta Rusia untuk menghentikan pembangunan militernya di sekitar Ukraina. NATO menyatakan langkah itu "tidak dapat dibenarkan, tidak dapat dijelaskan dan sangat memprihatinkan".

Ukraina memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 tentara Rusia telah berkumpul di perbatasannya sehingga memicu ketakutan akan invasi.

Para pemimpin politik dan militer Rusia menyalahkan Amerika Serikat dan aliansi militernya dengan menuduh mereka mengubah Ukraina menjadi "tong mesiu" dan menghalangi pembangunan Rusia.

Panggilan telepon Biden itu tampaknya dirancang untuk mencegah ketegangan yang meningkat antara Rusia dan negara Barat. Alasannya, foto-foto satelit menunjukkan tank Rusia dan bahkan rudal balistik jarak pendek telah dipindahkan hanya dalam jarak 150 mil dari perbatasan dengan Ukraina.

Retorika Rusia juga meningkat setelah para pejabat senior mengatakan mereka terpaksa campur tangan di timur Ukraina untuk melindungi etnis Rusia di sana.

Jens Stoltenberg dari NATO mengatakan bahwa Rusia telah memindahkan ribuan pasukan tempur ke perbatasan Ukraina sekaligus merupakan pasukan terbesar Rusia sejak aneksasi ilegal Krimea pada tahun 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : The Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper