Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Ever Given Sumbat Terusan Suez, AL AS Turun Tangan

Kapal raksasa Ever Given terpelintir karena angin kencang yang muncul tiba-tiba (gust wind). Kapal terpelintir tepat di bagian kanal yang hanya terdiri dari satu jalur pelayaran.
Kapal kontainer Ever Given milik Perusahaan Evergreen terkena angin kencang dan kandas di Terusan Suez./Antara/SUEZ CANAL AUTHORITY/Handout via Reuters
Kapal kontainer Ever Given milik Perusahaan Evergreen terkena angin kencang dan kandas di Terusan Suez./Antara/SUEZ CANAL AUTHORITY/Handout via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kandasnya kapal raksasa Ever Given telah membuat lalu lintas pelayaran di Terusan Suez tersumbat.

Sejumlah pelayaran terpaksa dialihkan ke rute yang lebih jauh hingga sekitar Tanjung Harapan, Afrika.

Rumitnya pembebasan kapal Ever Given di Terusan Suez membuat Angkatan Laut Amerika Serikat akan turun tangan.

Dikutip Tempo dari CNN, Angkatan Laut Amerika akan mengirim tim spesialis pengerukan untuk memastikan kapal kontainer sepanjang 400 meter itu bisa segera dibebaskan.

"Administrasi Presiden Amerika Joe Biden terus memantau situasi di terusan Suez. Sebagai hasil dari dialog dengan Pemerintah Mesir, kami menawarkan bantuan kepada otoritas Mesir untuk memastikan kanal bisa segera dibuka," ujar pejabat Kedutaan Besar Amerika di Kairo, Jumat (26/3/2021).

Kapal Ever Given tersangkut di terusan Suez sejak Selasa. Kapal seberat 224 ribu ton itu bisa sampai tersangkut gara-gara cuaca buruk, badai pasar, serta kerusakan pada kapal.

Akibat Ever Given tersangkut, ratusan kapal kontainer dan tanker migas terpaksa menepi di dekat salah satu kanal perdagangan terpenting itu.

Sejumlah analis memperkirakan harga migas akan naik dan pelabuhan di Eropa bakal penuh begitu kanal bisa dilewati.

Berbagai upaya tengah dilakukan untuk membebaskan Ever Given dari jebakan pasir di Terusan Suez.

Awalnya, Otoritas Kanal Suez mencoba membebaskannya dengan menarik Ever Given menggunakan delapan kapal. Hasilnya nihil dan sekarang mereka mencoba membebaskannya dengan mengeruk dataran di sisi kedua sisi Terusan Suez dan mengurangi beban kapal Ever Given.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menambahkan bahwa Amerika mengirim bantuan karena tidak mau kanal itu terlalu lama ditutup. Jika terlalu lama tertutup, kata ia, dampaknya bisa besar terhadap pasar energi.

"Diskusi dengan Pemerintah Mesir terus berjalanan. Kami berkonsultasi dengan rekan kami di Mesir untuk memastikan kami bisa memberikan bantuan terbaik," ujar Psaki.

Otoritas Kanal Suez mengapresiasi bantuan yang ditawarkan Amerika. Menurut mereka, hal itu akan sangat membantu proses pembebasan Ever Given.

Apalagi, ada 200 ribu meter kubik pasir di kedua sisi terusan Suez yang harus dikeruk untuk memberi ruang gerak pada Ever Given.

"Tawaran kerja sama Amerika ini sekaligus menggarisbawahi upaya bersama untuk membebaskan kapal dan memastikan lalu lintas maritim global di Terusan Suez kembali berjalan," ujar Otoritas Kanal Suez.

Kapal kargo Ever Given yang termasuk kapal kargo terbesar di dunia telah menghambat arus lalu lintas di Terusan Suez sejak Selasa 23 Maret 2021.

Berbobot 220 ton, kapal milik Evergreen Marine Corp. yang sedang berlayar dari China menuju Belanda itu memiliki panjang 400 meter, atau setara tinggi Gedung Empire State di New York, AS.

Sejumlah kalangan khawatir kanal belum juga normal hingga berminggu-minggu ke depan. Padahal 12 persen perdagangan dunia sangat bergantung pada arus lalu lintas kapal di sana. Dampaknya bisa memukul perekonomian dan mengganggu rantai suplai internasional.

"Kami melihat potensi dampak itu terhadap pasar energi karena Terusan Suez adalah satu rute transit dua arah yang penting untuk minyak, dan jelas inilah salah satu alasan kenapa kami menawarkan bantuan dari AS," kata Psaki menuturkan.

Hingga Jumat malam, upaya evakuasi oleh otoritas di Mesir dengan cara mengeruk 20 ribu kubik pasir di sekitar ujung depan kapal belum juga berhasil melarungkan kembali Ever Given.

Kapal kargo dengan spek terbesar di dunia itu baru berhasil ditepikan dari posisi sebelumnya yang memalang kanal per Rabu lalu.

Pihak Evergreen Marine Corp., perusahaan pelayaran berbasis di Taiwan yang mengoperasikan Ever Given, menyebutkan kapal raksasa itu terpelintir karena angin kencang yang muncul tiba-tiba (gust wind).

Sialnya, kapal itu terpelintir tepat di bagian kanal yang hanya terdiri dari satu jalur pelayaran--hanya 6 kilometer dari mulut kanal--sehingga memblokir arus dua arah lalu lintas kapal di sepanjang 35 kilometer kanal terkenal tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper