Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelayaran global mulai mengalihkan rute kargo dari Terusan Suez akibat penyumbatan di jalur air internasional itu.
Hingga hari keempat, Terusan Suez masih tertutup oleh kapal Ever Given.
Akibat kapal yang terjebak dan menghalangi jalur itu, barang senilai US$9,5 miliar tidak bisa dibawa melewati kedua ujung kanal.
Mengatasi kondisi tersebut pelayaran tujuh kapal tanker yang membawa gas alam cair (LNG) terpaksa dialihkan mulai hari ini.
Tiga dari kapal tanker itu dialihkan ke rute yang lebih panjang di sekitar Afrika, melalui Tanjung Harapan, menurut perusahaan intelijen data Kpler.
Disebutkan bahwa mayoritas kapal tanker yang dialihkan seharusnya masuk lewat Terusan Suez. Kini, mereka menuju ke tempat lain.
Baca Juga
“Sebanyak 16 kapal LNG transit yang direncanakan melalui kanal Suez akan terpengaruh jika kemacetan berlanjut hingga akhir pekan ini,” kata Rebecca Chia, analis Kpler yang berbasis di Singapura.
Hingga Jumat pagi, kapal tetap di-grounded di posisi yang sama. Kapal tunda dan kapal keruk masih bekerja untuk membebaskannya, menurut penyedia layanan Canal Leth Agencies seperti dikutip TheGuardian.com, Jumat (26/3/2021).
Seorang pejabat otoritas kanal Mesir yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa operasi pengapungan kembali kapal itu "sangat sensitif dan rumit" dan perlu "ditangani dengan sangat hati-hati."
Mereka ingin menghindari “komplikasi” yang dapat memperpanjang penutupan saluran, katanya.
Pihak otoritas kanal mengatakan Kamis malam bahwa mereka perlu membuang antara 15.000 hingga 20.000 meter kubik (530.000 hingga 706.000 kaki kubik) pasir untuk mencapai kedalaman 12 hingga 16 meter (39 hingga 52 kaki).
Kedalaman itu akan memungkinkan kapal mengapung dengan bebas lagi, katanya.