Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Benny K Harman memperkirakan wacana jabatan presiden hingga tiga periode berasal dari politisi yang suka mencari muka.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPR ini melalui akun Twitter resminya, @BennyHarmanID, Selasa (23/3/2021) 11.31 WIB. Dalam unggahan itu, dia membagikan sebuah foto pertemuan informal antara Badan Pengkajian MPR dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR yakni Syarief Hasan dan Fadel Muhammad.
Dari hasil pertemuan itu, jelas dia, wacana jabatan presiden tiga periode itu tidak riil. Dia menduga wacana itu berasal dari pengkhianat negara.
"Amat jelas, wacana presiden 3 periode itu halusinasi. Dari siapa? Mungkin dari politisi yang suka cari muka alias pengkianat reformasi dan pengkinat negara," tulis Benny di Twitter.
Badan Pengkajian MPR gelar pertemuan informal dgn ketua MPR dan Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad. Amat jelas, wacana presiden 3 periode itu halusinasi. Dari siapa? Mungkin dari politisi yang suka cari muka alias pengkianat reformasi dan pengkinat negara.#Liberte pic.twitter.com/bx9YPNtSb8
— Benny K Harman (@BennyHarmanID) March 23, 2021
Ini bukan kali pertama Benny angkat bicara soal wacana jabatan presiden tiga periode. Sebelumnya, politisi asal Nusa Tenggara Timur ini mengatakan dalam sejarah ada presiden yang diam-diam meminta atau membiarkan konstitusi agar dapat menjabat posisi tertinggi di negara lebih lama.
Kader Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono itu pun menilai, berdasarkan buku sejarah, ada presiden yang dengan kekuasaannya mengubah regulasi untuk memuaskan ambisinya.
Baca Juga
"Ada juga disebut dalam buku sejarah dunia, ada presiden yang diam2 meminta atau membiarkan konstitusi diubah agar ia dapat dipilih berkali-kali. Dengan kuasa besar yang ada padanya, ia bisa mengubah konstitusi agar ambisinya utk berkuasa dalam waktu sangat lama terwujud," tulsinya di Twitter.
Ada juga disebut dalam buku sejarah dunia, ada presiden yang diam2 meminta atau membiarkan konstitusi diubah agar ia dapat dipilih berkali-kali. Dengan kuasa besar yang ada padanya, ia bisa mengubah konstitusi agar ambisinya utk berkuasa dalam waktu sangat lama terwujud.#Liberte
— Benny K Harman (@BennyHarmanID) March 15, 2021
Benny menyebut bahwa wacana tersebut mengingatkannya kembali pada kondisi Indonesia di tahun 1963 ketika Sukarno atau Bungkarno diangkat menjadi Presiden seumur hidup.
"Isu Presiden tiga periode mengingatkan saya thn 1963 saat Ir. Soekarno diangkat menjadi Presiden seumur hidup," kata Benny.
Dia mengatakan bahwa saat itu Soekarno tidak pernah meminta dan tidak pernah tahu soal masa jabatan presiden seumur hidup.
Menurut Benny, yang meminta agar Soekarno dilantik jadi preside seumur hidup adalah MPRS yang anggotanya ditunjuk oleh Presiden Soekarno. Kendati demikian, lanjut Benny, saat itu Soekarno tak kuasa untuk menolaknya.
"Presiden tidak pernah minta juga tidak pernah tau. Yang minta, MPRS yang anggota2nya dia tunjuk. Meski demikian presiden tidak kuasa menolaknya. Jasmerah. #RakyatMonitor," lanjut Benny.