Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia

Vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia menjadi produk keempat yang mendapatkan otorisasi penggunaan darurat di Filipina.
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit  Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Badan pengawas obat dan makanan Filipina menyetujui penggunaan darurat vaksin virus Corona asal Rusia yakni Sputnik V Covid-19 Rusia, Jumat (19/3/2021).

Vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute Rusia tersebut merupakan produk keempat yang mendapatkan otorisasi penggunaan darurat di Filipina untuk mengatasi pandemi Covid-19.

"Manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksin Gamaleya Sputnik V ... lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial dari vaksin tersebut," kata kepala FDA Rolando Enrique Domingo pada konferensi pers.

Untuk melawan virus baru Corona yang telah bermutasi menjadi beberapa varian yang lebih mudah menginfeksi manusia, semua negara melakukan program vaksinasi.

Di tengah gencarnya inokulasi vaksin Covid-19, sejumlah negara Uni Eropa menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena munculnya kasus penggumpalan darah pada beberapa orang yang telah divaksin dengan AstraZeneca.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa vaksinasi dengan AstraZeneca tidak perlu dihentikan karena manfaatnya lebih banyak daripada mudaratnya.

Sebelumnya, otoritas kesehatan Filipina menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca di negara itu. Pemerintah negara itu juga menambahkan bahwa manfaat vaksin tersebut lebih besar daripada risikonya.

"Saat ini, Departemen Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan menekankan bahwa tidak ada indikasi bagi Filipina untuk menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca," kata kementerian kesehatan dan administrasi makanan dan obat negara itu dalam pernyataan bersama, Jumat (13/2/2021).

Filipina sejauh ini telah menerima 525.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui fasilitas COVAX. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper