Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Laporkan Kasus Perdana Covid-19 Varian Brasil

Selain itu, Kemenkes Filipina melaporkan 59 infeksi baru varian B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan 32 kasus varian B1351 yang ditemukan di Afrika Selatan.
Petugas kesehatan mengambil sampel darah di pusat tes Covid-19 di Metro Manila, 8 Juli 2020/Bloombergn
Petugas kesehatan mengambil sampel darah di pusat tes Covid-19 di Metro Manila, 8 Juli 2020/Bloombergn

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Filipina melaporkan temuan virus Corona atau Covid-19 varian Brasil dari seorang warganya yang baru kembali dari luar negeri.

Dalam laporannya, Sabtu (13/3/2021), Kemenkes Filipina menyatakan temuan itu menjadi kasus pertama dari varian virus Corona yang sangat menular tersebut. Seorang warga Filipina yang kembali dari Brasil dinyatakan positif varian P.1 setelah 752 sampel diurutkan di pusat genom, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian itu melaporkan 59 infeksi baru varian B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan 32 kasus varian B1351 yang ditemukan di Afrika Selatan. Hal ini membuat kasus untuk varian tersebut masing-masing menjadi 177 dan 90.

"Kepatuhan yang benar dan konsisten terhadap standar kesehatan masyarakat minimum akan mencegah penularan varian ini," kata kementerian itu.

Filipina, yang memiliki kasus dan kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, sedang berjuang melawan lonjakan baru saat meningkatkan program vaksinasi yang dimulai pada 1 Maret.

Kemarin, Jumat (12/3/2021), Filipina melaporkan penambahan 4.578 kasus virus Corona atau Covid-19. Kementerian Kesehatan Filipina mencatat penambahan kasus Covid-19 harian itu menjadi yang tertinggi dalam hampir enam bulan.

Melalui sebuah buletin, kementerian menyebutkan bahwa total kasus terkonfirmasi Covid-19 naik menjadi 611.618 kasus, dengan total kematian mencapai 12.694, termasuk 87 kematian pada Jumat.

Lonjakan baru kasus Covid-19 mendorong wali kota di ibu kota Manila menerapkan jam malam hingga akhir Maret 2021. Otoritas selalu mengimbau masyarakat Fiipina agar menjaga jarak fisik aman selama pandemi.

Adapun, otoritas kesehatan Filipina menegaskan bahwa pihaknya tidak melihat alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca di negara itu. Pemerintah negara itu juga menambahkan bahwa manfaat vaksin tersebut lebih besar daripada risikonya.

Sikap itu ditegaskan setelah vaksinasi Covid-19 dengan produk AstraZeneca telah ditangguhkan di sejumlah negara, terutama di Eropa dan teranyar Thailand. Langkah itu diambil lantaran adanya laporan pembekuan darah sebagai dampak vaksinasi.

"Saat ini, Departemen Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan menekankan bahwa tidak ada indikasi bagi Filipina untuk menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca," kata kementerian kesehatan dan administrasi makanan dan obat negara itu dalam pernyataan bersama, Jumat (13/2/2021).

Filipina sejauh ini telah menerima 525.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca melalui fasilitas COVAX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper