Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Laporkan 52 Kasus Baru Varian Covid-19 Afrika Selatan

Filipina pertama kali melaporkan enam kasus varian tersebut pada Selasa (2/3/2021).
Hanya 70% jeepney di Manila yang beroperasi dalam kapasitas terbatas pada akhir November, delapan bulan setelah Ibu Kota Filipina ditutup. /Bloomberg
Hanya 70% jeepney di Manila yang beroperasi dalam kapasitas terbatas pada akhir November, delapan bulan setelah Ibu Kota Filipina ditutup. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Filipina melaporkan ada 52 kasus lagi varian virus corona sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Dilansir dari Antara Sabtu (6/3/2021), kemunculan kasus tersebut menimbulkan tantangan baru bagi Filipina, salah satu negara di Asia yang paling parah dilanda wabah Covid-19.

Dari kasus baru varian yang dikenal sebagai B.1.351, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan 41 kasus muncul di Manila, sementara yang lain masih diverifikasi.

Filipina pertama kali melaporkan enam kasus varian tersebut pada Selasa (2/3/2021).

Negara Asia Tenggara itu memulai vaksinasi pada Senin (1/3/2021), namun para ahli kesehatan khawatir penemuan varian baru dapat mempersulit program penyuntikan tersebut.

Otoritas kesehatan pada Jumat juga melaporkan 31 infeksi lagi varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris sehingga meningkatkan jumlah keseluruhan menjadi 118 kasus.

Selain dua varian tersebut, kementerian kesehatan mengatakan telah mendeteksi 42 lagi kasus.

Kasus-kasus tersebut ditemukan dalam sampel yang diambil dari para warga Filipina yang kembali dari luar negeri serta penduduk di Manila dan Filipina tengah.

Kementerian kesehatan Filipina melaporkan 3.045 kasus baru Covid-19 pada Jumat (5/3/2021). Jumlah itu merupakan peningkatan harian tertinggi dalam lebih dari empat bulan.

Sementara itu, Presiden Rodrigo Duterte pada Kamis (4/3/2021) menjamin keamanan vaksin Covid-19. Dia mengimbau masyarakat untuk divaksin sesegera mungkin.

Vaksinasi, kata Duterte, adalah kunci untuk menjalankan kembali ekonomi negara, yang mengalami penyusutan paling tajam pada 2020.

Pasokan Filipina berupa 600.000 vaksin buatan Sinovac Biotech China mendapat dorongan karena lebih dari 480.000 dosis vaksin AstraZeneca, yang diamankan melalui fasilitas COVAX, sudah tiba pada Kamis (4/3/2021).

Filipina lebih lambat daripada beberapa negara tetangganya dalam meluncurkan program vaksinasi karena negara itu kekurangan pasokan.

Pasokan yang minim telah menghambat upaya pemerintah Filipina dalam mengamankan jutaan dosis untuk melaksanakan vaksinasi pada 70 juta dari 108 juta penduduknya tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper