Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang secara resmi membuat penilaian akhir untuk mencabut keadaan darurat virus Corona yang saat ini masih berlaku di Tokyo dan tiga provinsi tetangganya.
Para pejabat di negara tersebut mengatakan meski tingkat penurunan kasus baru di Tokyo, Kanagawa, Saitama, dan Chiba melambat, beban terhadap sistem kesehatan berkurang.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (17/3/2021), Pemerintah Jepang berencana untuk menggelar rapat komite penasihat pada Kamis (18/03/2021) dan menyampaikan kebijakannya. Jika mendapatkan persetujuan para pakar, maka pemerintah akan membuat keputusan final dalam rapat satgas setelah melaporkan rencana itu kepada Parlemen.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, keadaan darurat, yang telah diberlakukan selama dua setengah bulan, akan dicabut pada Minggu (21/03/2021).
Adapun sebelumnya, Menteri Kesehatan Jepang Tamura Norihisa mengindikasikan dirinya akan mempertimbangkan kondisi sistem perawatan kesehatan sebelum mencapai keputusan mengenai apakah akan mengakhiri status keadaan darurat.
Tamura menyampaikan kepada wartawan setelah rapat Kabinet hari Selasa (16/03/2021) bahwa jumlah kasus baru sudah cukup rendah bagi status tersebut untuk dicabut.
Namun, dia mengatakan kondisi sistem perawatan kesehatan adalah masalahnya. Dia menjelaskan pemerintah akan memutuskan setelah panel pakar dan lainnya menentukan apakah tingkat penggunaan ranjang rumah sakit secara stabil masuk ke level kewaspadaan Tingkat 3. Tingkat 3 adalah level tertinggi kedua dalam sistem kewaspadaan empat tingkat yang ditetapkan pemerintah.
Tamura menambahkan dirinya ingin setidaknya 5 hingga 10 persen pembawa virus korona dites terhadap varian. Ia ingin pengujiannya dilakukan lebih banyak pada area yang diketahui adanya varian.